Alihkan Ketergantungan Gadget dengan Seni Lukis: Sanggar Lukis Tandes Sebagai Alternatif Kreatif bagi Anak Surabaya

Sanggar Lukis Tandes menjadi wadah anak untuk berkreasi sekaligus memberikan opsi permainan baru bagi anak selain bermain gadget di waktu luang mereka.

28 Apr 2024 - 10:00
Alihkan Ketergantungan Gadget dengan Seni Lukis: Sanggar Lukis Tandes Sebagai Alternatif Kreatif bagi Anak Surabaya
Arianto saat mengajar seni lukis kepada murid di Sanggar Lukis Tandes (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Di zaman modern seperti sekarang ini, bukan sesuatu yang baru jika kita melihat kecenderungan anak untuk bermain dan menghabiskan waktu mereka di gadget seperti HP dan laptop untuk bermain game maupun berselancar di sosial media.

Kegiatan tersebut memang tidak sepenuhnya bersifat negatif, namun memiliki potensi membuat anak menjadi kurang berinteraksi dengan sekitar dan mengurangi waktu mereka untuk melatih potensi di bidang lain.

Berangkat dari situ, seniman lukis/perupa asal Surabaya yakni Arianto mempelopori untuk membuat sanggar lukis untuk anak, yakni "Sanggar Lukis Tandes" yang ditujukan untuk memberikan wadah berkreasi sekaligus beri opsi permainan baru bagi anak.

Sanggar Lukis Tandes yang sudah berjalan 2 tahun sejak 2022 lalu ini berlokasi di area Kantor Kelurahan Tandes, Surabaya dan sudah memiliki total murid dikisaran 50 anak dari berbagai area Surabaya dengan jenjang umur yang juga beragam.

"Kegiatan ini murni kegiatan sosial, saya yang memang berkecimpung di dunia lukis ingin berbagi ilmu yang saya miliki dan menyalurkannya kepada anak-anak yang mungkin nantinya akan bermanfaat bagi mereka," ujar Arianto, Minggu (28/4/2024).

"Di sini ada 3 kegiatan yakni menggambar, melukis dan mewarnai yang bisa dipilih secara fleksibel sesuai kemampuan dan keinginan anak," tambahnya.

Pelukis senior yang sudah sering melakukan pameran ini merasa bahwa anak di umur yang masih belia cocok untuk dikenalkan dengan dunia seni, terutama untuk belajar pewarnaan karena anak lebih mudah menyerap dari apa yang diterima oleh indra pengelihatan mereka.

"Awal kali tujuan kita itu membentuk sanggar Lukis Tandes ini untuk mengantisipasi kecenderungan anak zaman sekarang terhadap gadget dan game," ujar Arianto.

"Melalui kegiatan ini kita mengarahkan anak untuk bersosialisasi, berkumpul bersama dan menemukan permainan baru teman tanpa sentuhan gadget, terkecuali untuk dokumentasi," imbuhnya.

Awalnya lokasi Sanggar Lukis Tandes ini berada di area gang dekat tempat tinggal Arianto, namun ia mendapatkan saran untuk mengganti ke lokasi ke area Kantor Kelurahan Tandes karena areanya lebih luas.

"Setelah saya coba minta izin kepada lurahnya dan ternyata diperbolehkan menggunakan area Kantor Kelurahan Tandes untuk melakukan kegiatan dalam artian yang positif," ujar Seniman dengan ig @arianto_art_gallery itu.

Meski sudah berjalan 2 tahun, pembentukan sanggar ini tidak lepas dari tantangan, terutama di awal pembentukannya yang berat untuk melakukan promosi dan saat ini untuk menjaganya agar tetap eksis.

"Dulu untuk promosi juga sempat meminta bantuan pihak RT/RW setempat untuk membagikan informasi kepada warganya mengenai adanya kegiatan ini di kelurahan," beber Arianto kepada suarajatimpost.com.

"Selebihnya sekarang ya bagaimana untuk menjaga agar tetap eksis, karena siswanya kan anak-anak yang masih belum stabil, terkadang semangat namun ada juga masa jenuh," lanjutnya.

Saat ini Arianto mengaku Sanggar Lukis Tandes direspon baik oleh banyak wali murid, bahkan tidak sedikit orang tua anak yang mengaku kesenangan di sanggar terbawa hingga rumah, yang mana anak-anak masih asik melanjutkan gambar mereka seperti menemukan permainan baru.

Kegiatan Sanggar Lukis Tandes sendiri rutin berjalan setiap hari Minggu selama 2 jam dari pukul 10 (sebelumnya pukul 8) hingga 12 siang, jam tersebut dipilih karena menyesuaikan jam anak yang terkadang belum bangun, ingin bermain dulu atau orang tua yang masih ada kegiatan di pagi hari.

"Peserta memang difokuskan untuk anak dari Kelurahan Tandes, namun informasi juga tersebar keluar di sekolah anak-anak peserta sanggar, kita juga tetap terima karena peserta kadang keluar dan masuk," ujarnya.

Arianto juga menekankan bahwa ini merupakan giat sosial dan dikelola secara mandiri, jadi peserta tidak dikenakan biaya dan boleh menyumbang seikhlasnya yang nantinya akan diputar untuk biaya operasional seperti penyediaan kertas, foto copy gambar, crayon hingga konsumsi.

"Harapan kami simpel, semoga apa yang kita ajarkan di sanggar menjadi ilmu yang bermanfaat dikemudian hari, dan jika ada yang memang terjun ke dunia seni, ilmu ini bisa mereka kembangkan," tandas Arianto.

Masih di lokasi yang sama, adapun Fitri selaku wali murid dari salah seoranh peserta Sanggar Lukis Tandes yang memiliki tanggapan serupa layaknya Arianto, bahwa kegiatan ini bermanfaat menjadi media bagi anak untuk melakukan kegiatan yang positif.

"Selain untuk mengasah fokus dan bakat anak, terkadang anak jika tidak ada kegiatan mainnya HP saja, jadi ini bisa mengalihkan perhatian anak dari gadget," ucap Ibu dari anak bernama Alisa yang mengikuti kegiatan mewarnai.

Selama 3 bulan anaknya yang masih berumur 5 tahun itu mengikuti Sanggar Lukis Tandes, Fitri merasa Anisa bisa mewarnai dengan lebih rapi dan bisa fokus ke kegiatan lain selain bermain HP.

"Jadi ya harapan saya ingin Anisa bisa mengasah lebih jauh kemampuannya, dan jika mungkin dihadapkan dengan lomba dirinya bisa lebih siap," pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow