Warga Diimbau Tidak Gelar Prasmanan, Pengusaha Catering Pasrah
Pengusaha catering di Kota Madiun, mengaku hanya bisa pasrah dengan adanya himbauan Walikota Madiun, Maidi, yang melarang warganya menggelar hajatan dengan hidangan sistem prasmanan.
Kota Madiun, SJP - Pengusaha catering di Kota Madiun, mengaku hanya bisa pasrah dengan adanya imbauan Wali Kota Madiun, Maidi, yang melarang warganya menggelar hajatan dengan hidangan sistem prasmanan.
Seperti disampaikan Lusiana, seorang pengusaha catering di Kota Madiun, bahwa selama menjalankan bisnis cateringnya ini, pihaknya selalu menyesuaikan kemampuan dari pemesan.
"Kalau sampai saat ini memang belum ada yang pesan untuk prasmanan. Entah karena ada himbauan itu atau memang belum ada yang pesen pada kami. Tapi intinya ya kita menyesuaikan dengan budget yang dimiliki pemesan," kata Lusiana, Kamis (14/9/2023).
Menurutnya, dengan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok ini memang membuat usaha catering yang ada di Jalan Dr soetomo Kota Madiun ini mengalami kesulitan. Utamanya pada saat merinci kebutuhan sesuai dengan pesanan pelanggan.
"Pas sudah deal harga pesanan, ternyata harga bahan naik. Ya kami menyadari itu resiko usaha," lanjutnya.
Dikatakan, untuk usaha catering memang setiap saat selalu ada saja pemesanan. Namun pesanan biasanya ramai waktu musim hajatan.
"Selalu ada pesanan, untuk acara apapun. Tapi yang ramai memang pada saat musim hajatan. Kalau ada himbauan seperti itu (larangan prasmanan) ya gimana lagi. Kita kerjakan sesuai pesanannya saja. Memang kondisinya seperti ini, barang barang naik semua," papar Lusiana.
Dengan adanya himbauan larangan menggelar pesta hajatan dengan hidangan sistem prasmanan, tentu juga membuat masyarakat berpikir ulang. Dan biasanya untuk prasmanan, budget yang harus dikeluarkan pemesan akan lebih banyak.
"Kalau prasmanan itu sebenarnya secara hitungan lebih banyak budgetnya. Bukan hanya untuk menu, tetapi juga tenaga kita saat penyajian. Misalnya untuk dekorasi menyesuaikan tema dari yang punya hajat, itu juga kan ada budgetnya. Jadi bukan hanya harga menunya saja. Tarifnya jelas beda. Tapi kita tetap memperhatikan kualitas, sesuai harapan pemesan," tambahnya.
Disaat harga kebutuhan yang naik ini, pemilik Aditya Catering inipun juga merasa lebih mudah jika ada pesanan nasi kotak. Alasannya lebih mudah untuk pengerjaannya.
"Karna harga pokok semua naik, kalau nasi boks lebih baik. Jadi gak masalah juga itu kan rejeki masing-masing orang. Kahanannya seperti ini mau gimana lagi. Kita gak bisa ngoyo karna kondisinya seperti ini," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Wali Kota Madiun, Maidi, menghimbau warga untuk tidak menggelar hajatan dengan hidangan sistem prasmanan. Maidi menilai hal itu sebagai bentuk pemborosan, ditengah adanya kenaikan harga pokok utamanya beras.
Kata Maidi, warga diperbolehkan menggunakan sistem nasi kotak seperti pada saat PPKM Covid 19 lalu. (*)
Pewarta: Antok SW
Editor: Queen VeĀ
What's Your Reaction?