Undika Gelar 'Ngabarin Film', Hadirkan Wadah Unjuk Potensi dan Diskusi Dunia Perfilman Indonesia

Selain pemutaran film, adapun acara diskusi yang diisi oleh Habil Fachryl selaku associate producer dari salah satu film yang diputar yakni ‘Stroke’ dan Muhammad Bahruddin, selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Produksi Film dan Televisi Undika.

28 Mar 2024 - 15:00
Undika Gelar 'Ngabarin Film', Hadirkan Wadah Unjuk Potensi dan Diskusi Dunia Perfilman Indonesia
Habil Fachryl (Tengah) dan Muhammad Bahruddin (Kanan) saat mengisi forum diskusi sebagai narasumber di kegiatan Ngabarin Film Undika (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Universitas Dinamika (Undika / STIKOM Surabaya) menggelar kegiatan screening film dengan tajuk 'NGABARIN FILM (Ngabuburit Bareng Insan Film)' di Arena Prestasi lantai 9 Undika dalam rangka menyemarakkan Hari Film Nasional 2024 yang jatuh pada 30 Maret nanti.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Perfilman, Musik dan Media (PMM), Dirjen Kebudayaan, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan kampus di bawah naungan Prosfisi ini, juga digelar secara serentak di 10 Kampus lain se-Indonesia.

Selain pemutaran film, adapun acara diskusi yang diisi oleh Habil Fachryl selaku associate producer dari salah satu film yang diputar yakni ‘Stroke’ dan Muhammad Bahruddin, selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Produksi Film dan Televisi Undika.

Habil Fachyl sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut merasa kegiatan ini memiliki dampak yang baik, karena mampu mengakomodir pihak pemerintah, perwakilan Sineas dan para pelajar untuk bersama-sama merayakan dan belajar mengenai perkembangan film di Indonesia.

"Perkembangan industri film di Indonesia sudah menunjukkan tren yang baik, terlihat bahwa pemain di dunia perfilman juga semakin bertambah yang berarti semakin banyak pilihan dan perbandingan untuk kita saling belajar," terang Habil usai acara, Kamis (28/3/2024).

Baginya, keberagaman film yang akhir-akhir ini berkembang di Indonesia membuat para pecinta film tidak terpaku pada satu genre atau format saja, salah satu film yang ia contohkan adalah film "Keramat" yang menunjukan adanya perkembangan di bidang format film found footage.

"Saya rasa ini kesempatan untuk para penggiat, penghobi, hingga pelajar di bidang perfilman untuk menambah literasi dan referensi," ungkap Habil yang juga termasuk dalam bagian PMM itu.

"Juga untuk berperan langsung dalam memperkaya arsip film di Indonesia yang tidak hanya bisa dibandingkan dengan karya lokal, namun juga dengan karya internasional," tambahnya.

Dari kegiatan ini, Habil ingin tiap tahunnya aktor dalam dunia film Indonesia bisa memberikan hal yang baru, mulai dari prestasi hingga inovasi untuk terus berkembang.

"Film merupakan representasi dari daerah masing-masing, kita tidak ingin film Indonesia hanya mengambil latar Jakarta dan Jawa saja, namun bisa lebih merata untuk mengekspos potensi daerah masing-masing," tandasnya.

Sementara itu, Muhammad Bahruddin selaku Kaprodi Produksi Film dan Televisi Undika membeberkan, kegiatan hasil kerja sama dengan Kemendikbudristek itu disambut baik oleh masyarakat Kota Surabaya.

"Tidak hanya kampus, namun pelajar dan anak komunitas di Surabaya juga menyambut baik acara ini, bahkan target awal kita cuma 125 peserta membengkak hingga 150 peserta," tutur Bahruddin.

Juri Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 2021 dan 2022 itu juga menerangkan bahwa Prodi Prosfisi di Undika sangat aktif untuk mengikuti festival film di tingkat lokal, nasional hingga internasional

"Terakhir kita juga masuk menjadi finalis kompetisi film Internasional, dari 130 negara kami terpilih untuk masuk nominasi dengan film berjudul 'Perspektif'," sebutnya.

Bahruddin menjelaskan, Undika juga berupaya untuk menjaga atmosfir perfilman Indonesia dengan mengadakan festival Dynamic Cinema Festival (DFC), yang diadakan rutin setiap tahun dan selalu diikuti setidaknya lebih dari 100 peserta.

"Harapan saya para penggiat film tidak takut untuk eksplorasi, mengingat teknologi sudah maju, sering-seringlah untuk membuat film pendek yang bisa membantu kalian unruk melebarkan sayap ke kancah yang kebih besar," pesan Bahruddin.

Masih di lokasi yang sama, hadir pula Marliana Machfud Pamong Budaya sebagai perwakilan dari Direktorat Perfilman, Musik dan Media (PMM), Dirjen Kemendikbudristek yang merasa takjub dengan film produksi kampus yang diputar dalam 'NGABARIN FILM'.

"Acaranya seru, kita memang ingin membentuk semacam forum untuk saling berdiskusi, unjuk diri, juga melihat potensi film pendek yang tersebar di Indonesia itu seperti apa," terang Marliana.

"Dan ternyata tema film yang dibuat oleh teman-teman sangatlah menarik, bahkan narasi cerita yang diangkat juga dari isu-isu yang penting," imbuhnya.

Setelah melihat 3 film yang diputar, yakni film dari divisi PMM yakni ‘Stroke’, film dari Prosfisi berjudul ‘Kumari’, dan film karya tugas akhir (TA) mahasiswa PFTV Universitas Dinamika yang berjudul ‘Sosiale’, Marliana merasa produksi film Kampus juga memiliki potensi yang sangat baik.

"Dilihat dari segi cerita saja sudah sangat potensial sekali, tinggal mendatang ayo kita asah bersama dan menggali kembali agar potensi itu tidak terhenti," tutur Marliana.

Marliana memiliki harapan besar bahwa film lokal lebih dihargai di negara sendiri, karena menurutnya secara Internasional film karya anak bangsa sudah cukup dikenal dan patut untuk dibanggakan.

"Hampir di semua festival film internasional, dari skala kecil hingga bergengsi, film Indonesia yang disubmit selalu selected (terpilih), tidak jarang juga masuk sebagai finalis," ungkapnya.

Dengan membawakan tagline "Beragam Filmnya Ramai Penontonnya" untuk kegiatan ini, Marliana ingin tidak hanya genre tertentu, namun secara merata film karya anak bangsa seperti film festival dan indie juga mendapat apresiasi, tidak hanya dari dunia namun juga dalam negeri.

"Di 5 tahun terakhir perkembangannya cukup baik, kurang kebih audah ada 55 juta penonton film Indonesia dari dalam negeri, ini cukup membahagiakan dan saya harap akan terus berkembang," pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow