Timnas Inggris Main Buruk, Southgate Minta Fans Tetap Dukung Penuh

Cologne, SJP -  Sejumlah penggemar Inggris ungkapkan kekecewaan kepada pelatih Gareth Southgate setelah hasil imbang 0-0 atas Slovenia di Euro 2024 pada hari Rabu (26/6) dini hari sambil melemparkan cangkir bir kosong ke arahnya.

Southgate, yang timnya finis di puncak Grup C dengan lima poin tetapi mencetak dua gol dalam tiga pertandingan, mengatakan dia akan menanggung beban kritik tersebut tetapi mengajukan permohonan kepada para penggemar untuk mendukung para pemainnya.

"Saya memahaminya. Saya tidak akan mundur dari hal itu. Yang paling penting adalah suporter tetap bersama tim," kata Southgate kepada wartawan.

"Saya memahami narasi terhadap saya dan itu lebih baik bagi tim daripada terhadap mereka. Namun hal ini menciptakan lingkungan yang tidak biasa untuk beroperasi. Saya belum melihat tim lain lolos dan menerima hal serupa."

Inggris hadir di Euro 2024 sebagai favorit meski telah membuat para fans frustrasi dengan tiga penampilan buruk mereka.

“Para pemain Inggris tetap tenang dalam pertandingan di mana mereka menghadapi lingkungan yang sangat berat,” kata Southgate. "Tentu saja, kami ingin sekali mencetak gol. Tapi kami jelas mengalami kemajuan dari apa yang kami lakukan di pertandingan terakhir."

Inggris, yang tampil buruk saat bermain imbang 1-1 dengan Denmark pada hari Kamis, menikmati 72 persen penguasaan bola dan menyelesaikan 694 operan dibandingkan dengan 208 operan dari Slovenia tetapi sangat sedikit di antaranya yang membuat lawan benar-benar terancam. 

Ada beberapa gambaran positif dalam apa yang Southgate dan kapten Harry Kane sebut sebagai yang terbaik dari tiga pertandingan mereka, dengan pemain pengganti Kobbie Mainoo, Cole Palmer dan Anthony Gordon memberikan energi yang sangat dibutuhkan.

“Saya kira perubahan yang kami lakukan memberikan efek positif pada pertandingan malam ini,” kata Southgate. “Kami tidak dapat menemukan umpan yang tepat, penyelesaian akhir. Namun kami terus meningkat."

Pasukan Southgate mungkin dapat mengambil sedikit kenyamanan dari sejarah terkini. Mereka tampil buruk saat bermain imbang 0-0 dengan Skotlandia di babak penyisihan grup tiga tahun lalu sebelum menjadi runner-up di bawah Italia di Euro 2020.

Sisi positifnya bagi Inggris, yang tidak terkalahkan dalam 14 pertandingan terakhir penyisihan grup Kejuaraan Eropa sejak kekalahan 2-1 dari Prancis pada tahun 2004, mereka berada di sisi berlawanan dari hasil imbang di babak sistem gugur melawan Prancis, Jerman, Spanyol. dan Portugal.

“Kami telah membuat Inggris kembali jadi tim yang diunggulkan selama tiga atau empat tahun terakhir,” katanya. “Saya pikir hal ini mendukung para pemain supaya mereka tetap bisa mempertahankan permainan.” (**)

Editor: Tri Sukma