Terkendala AMDAL, Proyek WTP Bakal Mangkrak?

Kota Malang, SJP - Proyek pembangunan Water Treatment Plan (WTP) atau Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Sungai Bango, yang mulai dikerjakan pada Juni 2023 lalu, akhirnya dihentikan sementara pada 7 November 2023.

Akan tetapi, proyek yang diawali dengan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Malang periode 2018-2023 Sutiaji tersebut, dihentikan sementara karena belum mengantongi izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Meski begitu, aktivitas di proyek itu masih tampak berjalan, Senin (11/12/2023). Bahkan, terpantau 2 hingga 3 mobil truk berisi pasir masuk ke kawasan proyek WTP itu.

Hal itu seolah-olah, pelaksana proyek tidak memperhatikan kondisi izin AMDAL yang hingga kini tak kunjung keluar dari pihak terkait.

Apakah proyek WTP terkesan dipaksakan oleh Sutiaji yang saat itu sempat habis masa jabatannya di bulan September 2023 lalu?

Saat dihubungi via WhatsApp messenger, Kepala PDAM Tugu Tirta M. Nor Muhlas menjawab bahwa kelanjutan proyek pembangunan WTP itu ditanyakan ke Perum Jasa Tirta (PJT) 1.

"Tolong ditanyakan kepada PJT 1 nggih, karena dalam proses pelaksanaan WTP sepenuhnya berada di PJT 1," kata dia.

Sementara, saat menghubungi ke pihak Humas PJT 1 melalui sambungan telepon, belum ada tanggapan atau jawaban terkait kelanjutan proyek pembangunan WTP yang masih belum memiliki surat izin Amdal.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, bahwa pihaknya masih menunggu proses surat perizinan AMDAL agar proyek WTP tersebut bisa berjalan kembali.

"Karena, kalau dilanjutkan terus ada salah satu perizinan tidak lengkap itu tidak sesuai. Amdal ini kan penting. Jadi, kita sepakat dan duduk bersama antara PJT 1 dengan Tugu Tirta untuk tidak melanjutkan sebelum melengkapi semua surat izinnya," ucapnya, Kamis (30/11/2023) kemarin.

Sementara, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika meminta agar Pemkot Malang segera menyelesaikan surat perizinan AMDAL terkait proyek WTP.

"Kita minta kepada pak Wali untuk segera mendalami. Karena sampai saat ini saya belum menerima dokumen selembar pun terkait WTP. Kami tidak dilibatkan sama sekali perjanjian antara Perumda dan PJT," kata dia.

Bahkan, beberapa warga melakukan aduan soal keluhan air PDAM yang kerapkali sering tak teraliri, seperti yang dialami oleh Iswati (62) warga Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, dia kerapkali harus dihadapkan dengan masalah matinya aliran air PDAM nya.

Ibu rumah tangga ini mengalami 2 hingga 3 kali mengalami hal itu.

"Yang parah itu kemarin (Hari Minggu (03/12). Saya mau nyiapin buat keluarga besar tahu-tahu aliran air di rumah saya mati sampai setengah hari dari jam 06.00 sampai 12.00 WIB," ucapnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/12/2023) lalu.

Iswati pun menyebut, pelaksanaan kegiatan WTP saat ini cukup mengganggu bagi dirinya.

"Katanya belum ada izinnya ya. Imbasnya ya mati aliran air di rumah saya," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Ngatipah (45) warga Kelurahan Polowijen Kecamatan Blimbing. Ia juga merupakan pelanggan PDAM yang mengalami gangguan aliran air.

"Benar, mati nya itu hari Senin (4/12/2023) itu sampai jam 15.00 WIB baru bisa menyala lagi. Mungkin efek adanya perbaikan pipa air kali atau WTP nya berhenti ya," kata dia.

Sebagai informasi, proyek pembangunan Water Treatment Plan (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Bango merupakan kerja sama antara BUMD Perumda Tugu Tirta (PDAM) Kota Malang dan Perum Jasa Tirta (PJT) 1.

Pemkot Malang dan DPRD meminta agar dihentikan proyek tersebut sementara proyek yang telah berjalan selama tiga bulan tersebut. Sebab, ada beberapa perizinan yang belum terselesaikan. (*) 

Editor: Rizqi Ardian