Sosialisasi Stop Tindak Pelecehan Seksual di Transportasi Publik: KAI Commuter Sebut 43 Kasus Tercatat Periode Agustus 2024

Sepanjang periode Agustus 2024, KAI Commuter catat 43 kasus rawan terjadi sekaligus tolok ukur dasar kegiatan sosialisasi anti tindak pelecehan seksual tangkap tangan oleh petugas baik di stasiun ataupun di commuter line.

22 Aug 2024 - 20:00
Sosialisasi Stop Tindak Pelecehan Seksual di Transportasi Publik: KAI Commuter Sebut 43 Kasus Tercatat Periode Agustus 2024
Kegiatan sosialisasi anti pelecehan seksual pada transportasi publik pengguna commuter line diadakan KAI Commuter Daop 8 Surabaya bersama Komnas Perempuan dan cak ning Surabaya. (Foto:Jefri Yulianto/SJP)
Sosialisasi Stop Tindak Pelecehan Seksual di Transportasi Publik: KAI Commuter Sebut 43 Kasus Tercatat Periode Agustus 2024
Sosialisasi Stop Tindak Pelecehan Seksual di Transportasi Publik: KAI Commuter Sebut 43 Kasus Tercatat Periode Agustus 2024

Surabaya, SJP - KAI Commuter Wilayah 8 Surabaya tangkal antisipasi dan gelar kegiatan sosialisasi stop tindakan pelecehan di transportasi publik di HUT ke 16 tahun, catat sejak bulan Januari sampai Agustus 2024 total ada 30 kasus dan 13 melalui media sosial marak rawan terjadi.

Hal itu diungkapkan VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus bahwa pada gelar kegiatan sosialisasi yang dikemas dalam format talk show menghadirkan narasumber dari Komnas Perempuan, Cak Ning Surabaya, Komunitas Pencinta Kereta Api, serta manajemen KAI Commuter Kamis (22/8) di stasiun Gubeng Surabaya.

Disebutkan, berdasarkan data tercatat oleh petugas terkait peristiwa maraknya tindak asusila di stasiun ataupun di commuter line sejak bulan Januari sampai Agustus 2024 total ada 30 kasus.

"Sedangkan laporan masuk melalui media sosial diangka 13 kasus," terangnya.

Dari akumulasi data laporan KAI Commuter pada tahun 2024, lanjutnya, jadi tolok ukur marak terjadi tindak pelecehan seksual tangkap tangan oleh petugas baik di stasiun ataupun di commuter line.

Untuk itu, Joni menegaskan langkah positif pada kegiatan antisipasi maraknya tindak pelecehan seksual terjadi pada transportasi publik kereta api ini, melibatkan para pihak bersama, cermat mengulas dalam pembahasan tentang pencegahan aksi pelecehan seksual di transportasi publik.

Adapun seputar materi disampaikan mulai pencegahan antisipasi secara waspada mawas diri dari bentuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh korban pelecehan seksual.

Tentunya, menurut Joni dengan kegiatan positif ini bertujuan menciptakan kondusifitas lingkungan transportasi publik aman dan nyaman bagi semua pengguna.

Selanjutnya Joni juga paparkan langkah pencegahan tindak pelecehan seksual di transportasi publik. Adapun upaya dan antisipasi dimaksud seperti, kesiapan KAI Commuter saat ini sudah memiliki sistem Analytic Recognition (CCTV Analytic), yaitu sistem CCTV.

 "CCTV Analytic adalah sebuh sistem yang dapat mengidentifikasi melalui rekaman wajah pelaku tindak pelecehan maupun tindak kriminal lainnya yang sudah menjadi database pada sistem," ulasnya.

Olehnya dengan sistem ini, diharapkan dapat mencegah pelaku melakukan tindak pelecehan dan tindak pidana lainnya di Commuter Line termonitor secara pengawasan lebih optimal.

Menutup kegiatan, joni menuturkan gelaran kegiatan kampanye sosial anti pelecehan seksual ini sekaligus sebagai komitmen KAI Commuter pada tindak pencegahan bagi pengguna Commuter line, dapat lebih peduli dalam pencegahan.

Dalam hal ini, pesannya KAI Commuter siap memberikan dukungan penuh dengan melindungi dan mendampingi korban dalam proses hukumnya.

"Khususnya bagi pengguna commuter line berani melapor apabila terdapat kekerasan seksual yang terjadi di transportasi publik. Laporannya ke call center 021-121 atau pun media sosial resmi KAI Commuter,“ urainya.

Sementara itu, Veryanto Sitohang dari Komisioner Komnas Perempuan selaku narasumber juga senada katakan berbagai hal yang sudah dilakukan KAI Commuter dalam mencegah kejadian pelecehan seksual di kereta, maupun di stasiun ini cukup interaktif kepada pesan positif kepada publik.

"Kegiatan kampanye ini dengan melakukan sosialisasi dan edukasi melalui poster dan pembagian stiker guna mengajak pengguna kereta api, khususnya Commuter Line, untuk bersama-sama mencegah tindak pelecehan atau pun kekerasan seksual sangat positif dan interaktif," imbaunya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow