Sekeluarga Tewas di Kediri, Dikenal Keluarga Guru yang Jarang Bergaul

KEDIRI, SJP - Keluarga AK (38) warga Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri yang menjadi korban perampokan dan pembunuhan dikenal sebagai keluarga guru yang baik.

Minatun, warga setempat, mengaku mengenal AK dan KA (34) sebagai pasangan suami istri yang baik. Bahkan sebelum keduanya ditemukan meninggal dunia pada Kamis (5/12/2024) pagi, dia sempat memijat KA.

"Ya orangnya baik. Kalau terakhir kelihatan warga saya tidak tahu, kalau dengan saya, malam Rabu (Selasa, 3 Desember) istrinya (KA) masih urut (pijat) dengan saya," kata Minatun, Kamis (5/12/2024).

"Rumahnya kan memang agak menyendiri, dua-duanya kerjanya kan guru to, jadi jarang ketemu, bergaul gitu jarang," tambahnya.

Perempuan paruh baya itu juga cukup kaget dengan peristiwa yang menimpa keluarga guru itu. Ia juga berada di TKP saat petugas kepolisian datang dan melakukan evakuasi. Menurutnya, kondisi jenazah sangat mengenaskan.

"Setau saya, jenazahnya bapak dan ibunya itu luka-luka, sudah membiru, kan perkiraan sudah dua hari itu," ungkapnya.

Sementara SP (8) satu-satunya korban selamat yang merupakan anak kedua AK dan KA, menurut Minatun, terlihat ada luka seperti bekas cekikan.

"Kayak cekikan, wajahnya luka seperti dicakar-cakar. Tadi dibawa ke rumah sakit, mudah-mudahan selamat," imbuhnya.

Diketahui, AK dan KA sehari-hari bekerja sebagai guru. AK mengajar di SD Negeri di Kecamatan Ngancar. Sedangkan istrinya, KA sebagai tenaga pendidik di Tulungagung.

Sampai saat ini, kasus perampokan yang menewaskan tiga anggota keluarga itu masih dalam proses penyelidikan Polres Kediri.

Sebelumnya, tiga orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Kamis (5/12/2024).

Mereka adalah AK (38), istrinya KA (34) dan anak pertama korban CA (9). Sedangkan, SP (8) anak kedua korban ditemukan masih hidup dengan luka di bagian kepala. (*)

Editor: Rizqi Ardian