Satu Keluarga Tewas di Kediri, Dirampok dan Dihabisi Pakai Benda Tumpul
Untuk memastikannya, saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi tiga jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri.
KEDIRI, SJP - AK (38) warga Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri beserta istri dan anaknya, ternyata menjadi korban perampokan dan pembunuhan.
Fakta tersebut diungkapkan Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto, berdasarkan hasil olah TKP serta didukung keterangan saksi bahwa pelaku juga membawa kabur mobil dan sejumlah barang milik korban.
"Kasus tersebut merupakan pencurian dengan kekerasan (curas) yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Dugaan para korban mengalami kekerasan fisik pukulan benda tumpul,” ungkap AKBP Bimo, Kamis (5/12/2024).
Untuk memastikannya, menurut AKBP Bimo, saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi 3 jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri. Sedangkan untuk korban SP (8), dikatakan kondisinya mulai membaik.
"Tadi saya sempat di Bhayangkara untuk melihat korban yang masih selamat dan alhamdulillah korban kondisinya stabil, namun butuh observasi dari dokter," ujarnya menjelaskan kondisi terkini korban selamat yang sebelumnya dievakuasi ke RSUD SLG.
Meskipun dikatakan mulai membaik, namun kondisi anak kedua AK yang masih kelas 4 SD itu disebut belum stabil jika harus menjawab pertanyaan, lebih-lebih terkait peristiwa nahas yang menimpa keluarganya.
"Saat ini korban selamat dalam kondisi sadar. Tapi kalau hasil dari pertanyaan, karena korban juga masih di bawah umur, jadi menunggu kondisi psikis dan fisiknya stabil baru kita ambil keterangan," tegas AKBP Bimo.
Sebelumnya, tiga orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Kamis (5/12/2024).
Mereka adalah AK (38), istrinya KA (34) dan anak pertama korban CAW (9). Sedangkan, SP (8) anak kedua korban ditemukan masih hidup dengan luka di bagian kepala.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Ngancar, AKP Chardi Kukuh yang mendapat laporan dari kepala dusun, kondisi nahas keluarga AK diketahui warga Kamis pagi sekira pukul 08.30 WIB.
Hal itu setelah tiga orang saksi yang merupakan rekan AK sebagai guru mendatangi rumahnya karena dia tidak datang mengajar di SD tempat ia bekerja. Namun, saat itu rumah AK tertutup rapat.
"Saat dibuka paksa lewat jendela, salah seorang saksi melihat darah berceceran di dalam rumah, namun tidak berani masuk. Kemudian keluarga korban menghubungi perangkat desa dan melapor ke Polsek Ngancar," ujar AKP Chardi. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?