RSUD Grati Pasuruan Launching Si Pintar untuk Entaskan TBC
Sepanjang tahun 2023, pihaknya sudah menangani 130 pasien TBC. Kemudian dari Januari sampai September 2024, sudah ada 80 pasien TBC yang dirujuk ke RSUD Grati.
PASURUAN, SJP — Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan Nurkholis mengapresiasi perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Grati selama tahun terakhir.
Sejak berdiri pada oktober 2018, RSUD Grati dinilai telah mengalami banyak mengalami peningkatan pelayanan dan fasilitas. Rumah sakit itu kerap menelurkan sebuah inovasi.
"Kami berkomitmen memberikan kemudahan dan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Ini wujud kontribusi aktif RSUD Grati dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan," ucap Nurkholis, Senin (28/10/2024).
Direktur RSUD Grati, Dyah Retno Lestari menjelaskan, inovasi tersebut diciptakan untuk memutus mata rantai kasus TBC. Sebab hingga kini, masih banyak masyarakat yang belum memahami pengobatan TBC yang harus dilakukan sampai tuntas.
Padahal, kata Nurkholis, bila penanganan TBC tidak tuntas, maka pengobatan harus dimulai dari awal lagi.
"Karena kalau sudah kena TBC, maka pengobatannya harus sampai tuntas. Tidak boleh ada jeda. Atau mending istirahat dulu," ujarnya.
Retno menyebut, sepanjang tahun 2023, pihaknya sudah menangani 130 pasien TBC. Kemudian dari Januari sampai September 2024, sudah ada 80 pasien TBC yang dirujuk ke RSUD Grati.
Hanya saja, ketika sudah diobati, pasien diharuskan untuk melakukan kontrol secara berkala. Namun sayangnya, banyak pasien TBC yang tidak melakukannya.
Dengan Inovasi Si Pinter Sakti, Retno berharap kasus TBC di Kabupaten Pasuruan, khususnya di wilayah timur, bisa segera dieleminasi.
Syukur-syukur, lanjut Retno, dapat membantu menemukan kasus TBC secara dini melalui tanda-tanda atau gejala TBC pada tubuh.
"Apabila menemukan anak atau warga yang batuk-batuk gak berhenti sampai 10 hari, maka sebaiknya dites TBC. Target kami kasus TBC semakin tereliminasi hingga nol kasus," pungkasnya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?