Rivalitas Pilkada Menghangat, Dua Tokoh Islam: Masyarakat Kota Batu Sangat Dewasa
Dua tokoh Islam tersebut membeberkan berlandaskan dari kedewasaan itulah akhirnya Kota Batu cenderung aman dalam kondisi apapun termasuk dalam masa politik yang saat ini tengah terjadi.
KOTA BATU, SJP - Menghangatnya kondisi politik di Kota Batu, di mana rivalitas yang terjadi semakin terasa, mendapatkan perhatian dari dua tokoh islam. Mereka berpendapat bahwa masyarakat yang ada masih memiliki kedewasaan dalam perbedaan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Batu Tsalis Rifa'i pada Selasa (29/10/2024) menegaskan, kondisi yang terjadi saat ini sebenarnya sama seperti kondisi Pilkada pada periode sebelumnya.
"Memang cenderung seperti ini kalau di Kota Batu. Namun, tidak akan sampai terjadi konflik berlebihan. Masyarakat disini sangat dewasa ketika menghadapi sebuah perbedaan," tegasnya.
Oleh sebab itu ia membeberkan, berlandaskan dari kedewasaan itulah akhirnya Kota Batu cenderung aman dalam kondisi apapun, termasuk dalam masa politik yang saat ini tengah terjadi.
Terlebih Tsalis juga menilai, apabila masyarakat membuat reaksi dan tindakan yang berlebihan, maka potensi dampak ke kota yang terkenal akan pariwisatanya ini, juga menjadi tolak ukur warga lokal sendiri.
"Untuk itu kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, untuk terus mendukung politik damai. Sehingga apabila keamanan Kota Batu telah terjamin, maka tidak menutup kemungkinan kehidupan di Kota Batu semakin berkembang. Karena siapapun termasuk wisatawan yang tengah melancong akan merasa tentram," imbuhnya.
Senada, Ketua PCNU Kota Batu, Takim, membeberkan kondisi masyarakat Kota Batu. Meskipun sedang berada di tengah rivalitas Pilkada, namun cenderung cukup kondusif, demokratis, serta saling menghargai perbedaan pilihan secara bijak, tanpa memaksakan kehendak.
"Imbauan untuk warga masyarakat Kota Batu termasuk warga NU, gunakan hak demokrasi dengan bijaksana dan tanggung jawab, tetap saling menjaga kondusifitas warga Batu yang selama ini sudah baik. Berbeda pilihan adalah hak setiap warga negara untuk memilih pemimpin yang diinginkan dan saling bertanggung jawab," tandasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?