Produk Sarden di Banyuwangi Tembus Pasar Eropa dan Afrika

Secara keseluruhan, pasar luar negeri yang paling banyak dikirimi ikan kalengan dari perusahaan itu adalah Saudi Arabia dan Afrika. Beberapa waktu terakhir, pengiriman ke negara-negara Eropa juga meningkat.

19 Oct 2023 - 10:15
Produk Sarden di Banyuwangi Tembus Pasar Eropa dan Afrika
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, saat memberangkatkan produk olahan ikan di Banyuwangi yang akan dikirim ke Benua Eropa dan Afrika, Kamis (19/10/2023)

Kabupaten Banyuwangi, SJP - Industri ikan di Banyuwangi kian maju. Produk sarden lemuru dan tuna di Bumi Blambangan berhasil menembus pasar Eropa dan Afrika.

Pemberangkatan itu dilakukan hari ini, Kamis (19/10/2023). Diberangkatkan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (19/10/2023).

Dalam keberangkatan perdana ini, total ada 9 kontainer sarden yang diberangkatkan. Dua dikirim ke Jerman dan sisanya tujuh kontainer tujuan Libya dan Afrika.

Perusahaan yang mengirimkan ikan kaleng ke luar negeri adalah CV Pasific Harvest di Kecamatan Muncar.

Agus mengatakan memiliki standarisasi tinggi dalam penerimaan produk di negaranya. Apalagi produk makanan. 

"Sehingga saat ada perusahaan di Indonesia bisa mengirim produk makanan sarden dan kaleng tuna ke Jerman, berarti memang produknya punya kualitas tinggi," kata Agus.

Owner Pasific Harvest Group Aminoto Kurniawan menambahkan, perusahaannya telah mengekspor ikan kalengan ke sekitar 80 negara. Jerman menjadi negara teranyar tujuan ekspor.

Secara nilai, dua kontainer ikan kalengan yang diekspor ke Jerman hari itu sebesar 110 ribu USD. Sementara jumlah permintaan dari satu buyer di Jerman untuk Oktober hingga Desember berjumlah 40 kontainer.

Aminoto menjelaskan, rata-rata ekspor ikan kalengan yang dikirim dari perusahaannya ke berbagai negara di dunia senilai Rp 8 juta USD per bulan.

Pihaknya menargetkan, jumlah tersebut bisa naik menjadi antara 15-20 juta USD per bulan pada tahun depan. Target tersebut bukan tanpa alasan. Permintaan ikan kalengan ke beberapa negara cukup besar.

Salah satu contohnya tujuan Jerman. Aminoto menyebut, Jerman siap menerima berapapun kemampuan produksi perusahaannya untuk ikan kalengan, terutama produk sarden lemuru dan tuna.

"No limit (untuk permintaan ke Jerman)," kata Aminoto.

Secara keseluruhan, pasar luar negeri yang paling banyak dikirimi ikan kalengan dari perusahaan itu adalah Saudi Arabia dan Afrika. Beberapa waktu terakhir, pengiriman ke negara-negara Eropa juga meningkat.

Untuk memenuhi kebutuhan ekspor tuna kaleng, bahan baku tuna 100 persen berasal dari dalam negeri. Sementara untuk sarden lemuru, pasokan dari tanah air baru memenuhi sekitar 70 persen dari kebutuhan.

"Sekitar 30 persen masih impor," kata dia.

Selain itu, kaleng wadah ikan juga berasal dari luar negeri. Aminoto berharap, pemerintah bisa membantu penyediaan kaleng berkualitas untuk menambah produksi untuk ekspor.

Prosesi seremonial ekspor perdana ikan kalengan dihadiri juga oleh Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah dan beberapa pejabat utama Kementerian Perindustrian. (*)

Editor : Queen Ve

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow