Polisi Dalami Sumber Kebakaran di Pasar Baru Dampit
Api yang diduga dari warung nasi membakar toko mainan yang menjual kembang api, lalu terjadi ledakan dari kembang api, sehingga api membesar dan merembet toko sepatu, dan toko elektronik.
MALANG, SJP - Penyebab Kebakaran yang terjadi di Pasar Baru Dampit Kabupaten Malang mulai diidentifikasi kepolisian.
Kebakaran yang terjadi dini hari Rabu (6/11/2023) tersebut, diduga kebocoran gas dari pemilik warung kopi.
Kapolsek Dampit Iptu Ahmad Taufik katakan, terjadinya kebakaran berawal dari kebocoran gas.
"Sekira pukul 00.50 itu ada percikan api dugaan di salah satu warung kopi dari kompor gas, kebocoran gas lalu terjadi percikan api," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (6/11/2024).
Menurutnya pemilik warung sempat memanggil satpam, namun ternyata api sudah meluas ke area toko mainan yang juga berjualan kembang api.
"Ternyata di toko mainan jual kembang api, lalu terjadi ledakan dari kembang api merembet toko sepatu, dan toko elektronik," terang Taufik sapaan akrabnya.
Taufik katakan, jika pihak kepolisian setempat langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan pemadam kebakaran juga mendatangi lokasi tersebut bersama dinas terkait.
"Sekira pukul 01.00 WIB setelah dihubungi masyarakat Polsek Dampit dan damkar datang jam 2, pemadam langsung melakukan penyiraman terhadap kebakaran," urainya.
"Pukul 04.00 WIB (pagi), api sudah mereda namun kepulan asap masih muncul di beberapa titik akhirnya kami memasang police line agar tidak ada orang masuk, dan sekira pukul 07.00, api sepenuhnya sudah padam," imbuhnya.
Pria yang pernah menjabat Kasihumas Polres Malang ini juga akui, terjadinya kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah dilihat dari toko dan lapak yang terbakar.
"4 toko dan 5 lapak yang terdampak parah, taksiran kerugian ratusan juta, saya belum bisa mengkalkulasi," imbuhnya.
Taufik melanjutkan, bahwa Tim inafis polres Malang masih melakukan identifikasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau kesengajaan.
"Kami kumpulkan bukti dulu, satu orang pemilik masih di Surabaya belom diperiksa. Untuk saksi, pemilik toko ada 9, satpam pasar diperiksa kemudian pemilik warung nasi 24 jam yang buka di depan TKP," tutupnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?