Pesan dan Janji Mahfud MD Dalam Kampanye Bertajuk 'Tabrak Prof' di Malang

Bagi pemimpin yang jatuh akan meninggalkan kenangan manis jika berkerja dengan baik, begitu juga sebaliknya.

07 Feb 2024 - 17:30
Pesan dan Janji Mahfud MD Dalam Kampanye Bertajuk 'Tabrak Prof' di Malang
Cawapres Nomor urut 3 Prof. Mahfud MD saat datang berkampanye di daerah wisata Bonderland Pakisaji Kab. Malang, Rabu 7/1/2024. (Foto : Hafid/SJP)

Kabupaten Malang, SJP — Datang ke Malang dalam diskusi bersama disabilitas dan relawan, Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD berkesempatan memberi sambutan dalam agenda kampanyenya bertajuk "Tabrak Prof, Ngobrol Lebih Dekat Dengan Prof Mahfud MD" di depan para pendukungnya serta media massa yang hadir.

Ada beberapa hal yang ia kedepankan agar Indonesia sedapat mungkin harus memilih pemimpin yang baik secara etika dan akhlak.

Menyambung apa yang dipaparkan Dr Ahmad Basara sebelumnya, Mahfud MD uraikan jargon 'Jas Merah' yang diartikan 'jangan sekali-kali melupakan sejarah'. 

Mahfud katakan, sosok Bung Karno lah yang membuat slogan tersebut.

Menurutnya hal ini berkait erat dengan ayat Al-Quran bahwa dari sejarah semua bisa belajar tentang siapa jati dirinya.

Di Aula Wisata Bonderland Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang itu, ia menyiratkan makna hidup yang terus berganti. 

Ia katakan bahwa jadi pemimpin pun akan tergantikan, tinggal menunggu waktu. 

Bagi pemimpin yang jatuh akan meninggalkan kenangan manis jika berkerja dengan baik, begitu juga sebaliknya.

"Contohkan saja Hitler sebagai sosok yang amat kuat, tapi akhirnya jatuh juga sebagai orang terhinakan dan kuburannya pun tidak ditemukan karena terpaksa bunuh diri di terowongan," ucapnya saat beri sambutan, Rabu (7/1/2024).

Ia melanjutkan pidatonya, bahwa hidup ini berputar, siapa yang merasa kuat pada saatnya akan lemah. 

"Pak Harto kurang apa hebatnya, tapi pada tanggal 21 Mei (1998), hanya dua bulan setelah dilantik MPR kembali jadi presiden, sesudah itu (kekuasaan) Pak Harto jatuh karena di akhir-akhir pemerintahannya anti demokrasi," tandasnya.

Pria yang lahir pada tanggal 13 Mei 1957 tersebut juga memberi arahan, bahwa semakin dekatnya Pemilu 2024, bakal banyak kemungkinan kecurangan terjadi.

Jabatan yang pernah ia emban menjadi hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menambah keyakinan bahwa intimidasi, amplop (money politik), serta kecurangan bakal muncul disetiap pemilu.

Untuk itu, pria kelahiran Sampang Madura ini ingatkan kepada pendukungnya, agar tetap pada pendiriannya meskipun bakal banyak kecurangan muncul kepermukaan.

"Jangan mau ditukar dengan amplop, jangan mau ditukar dengan sembako. Boleh menerima sembako, tapi pada saat memilih saudara tidak boleh terikat kepada amplop dan sembako. Di dalam Al-Qur'an itu ada dalil gini, orang yang melakukan sesuatu tidak sesuai dengan bisikan hati nuraninya, masuk neraka, sebab orang itu seperti binatang, yang akan masuk neraka jahanam," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut ia juga memiliki concern tak hanya para petani, nelayan, namun ada perhatian khusus kepada penyandang disabilitas.

Diakhir jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dari 23 Oktober 2019 hingga 1 Februari 2024 dan maju sebagai Cawapres mendampingi Capres Ganjar Pranowo, dalam kesempatan itu ia menyinggung Undang-Undang Dasar (UUD) Pasal 28, bahwa setiap warga negara dengan kebutuhan khusus berhak mendapat perlakuan khusus, yang bertujuan agar disabilitas mendapatkan hak-haknya. 

Untuk itu ia berjanji bakal perjuangkan hak-hak disabilitas. 

"Disabilitas tidak ada undang-undangnya di kantor pemerintah, kantor swasta, hingga BUMN memang sudah diwajibkan ada pegawai disabilitas. Selama ini tidak dilaksanakan dengan baik, ada disabilitas kerjanya hanya dikontrak tiga bulan, sudah itu dipecat diganti yang lain," ucap pria lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Jurusan Hukum Tata Negara itu.

Ia gambarkan bahwa para penyandang disabilitas di tempat kerja juga tidak dapat bekerja dengan maksimal.

Mereka membutuhkan sarana dalam kinerjanya sehingga dibutuhkan fasilitas yang dapat menunjang kekurangan dalam aktivitasnya.

Agenda giat Kampanye Mahfud MD tersebut di hadiri, Komisi X DPR RI Dr Ahmad Basara, Ketua DPC PDI Perjuangan se Malang Raya, TPD Kabupaten Malang, KPU, Bawaslu, Perwakilan Partai Oposisi dari Hanura, PPP, Perindo, Relawan Ganjar-Mahfud, komunitas Madura Asli (Madas), serta Media Massa. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow