Perlombaan MTQ Tumbuhkan Generasi Qur'ani di Kabupaten Mojokerto
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 229 kafilah yang berasal dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto.
MOJOKERTO SJP - Perlombaan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) kedua pada tahun 2024 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto telah usai.
Penutupan lomba bergengsi ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko di Pendopo Graha Maja Tama Mojokerto, pada Jumat (13/12/2024) malam.
Pada perlombaan MTQ kedua ini, Kecamatan Mojoanyar berhasil membawa pulang piala juara satu. Piala langsung diserahkan secara simbolis oleh Teguh Gunarko kepada perwakilan kontestan dari Kecamatan Mojoanyar.
Perlombaan MTQ ini digelar oleh Pemkab Mojokerto selama dua hari, dibuka pada Kamis (12/12/2024) di Kantor Pemkab setempat.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 229 kafilah yang berasal dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto.
Bagi Teguh, tujuan Pemkab berkomitmen menggelar lomba MTQ ini adalah untuk menjaring para kader-kader terbaik di Bumi Majapahit.
"Untuk meningkatkan efektifitas lembaga keagamaan agar dapat menjaring dan mengkader para kafilah di wilayah Kabupaten Mojokerto secara sistematis melalui lomba MTQ tingkat kabupaten," ujar Teguh Gunarko.
Nantinya, para kafilah MTQ yang memperoleh predikat juara, akan dilakukan pembinaan menuju kompetisi perlombaan tingkat Provinsi Jatim bahkan tingkat nasional.
Dijelaskan olehnya, perlombaan MTQ memang harus dilaksanakan secara berjenjang, dimulai dari tingkat desa atau kelurahan, berlanjut di tingkat kecamatan, di tingkat kabupaten atau kota, tingkat provinsi hingga tingkat nasional.
Untuk penilaiannya secara umum didasarkan pada bacaan mujawwad, yaitu bacaan Al-Qur’an yang mengikuti kaidah tajwid, adab tilawah, serta seni lagu dan suara pada pelafadzannya.
Sekdakab Mojokerto menegaskan, tujuan utama lomba MTQ adalah bukan sekedar kompetisi, melainkan demi mencetak generasi muslim tangguh dan berorientasi pada Al-Qur'an.
"Demi mencetak generasi pemuda muslim yang tangguh dan berorientasi pada Al-Quran," pungkasnya.
Langkah Pemkab Diapresiasi Pengamat Pendidikan Islam
Pengamat pendidikan Islam, Mujib Utsmani, mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menginisiasi dan terus melestarikan lomba Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ).
Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Nahdlatul Ulama (NU) Al-Hikmah Mojokerto ini berpandangan, perlombaan MTQ dan hal serupa bisa menumbuhkan generasi muda Qur'ani di Bumi Majapahit ini.
Menurut Ustadz Mujib sapaan akrabnya, generasi Qur'ani adalah didalamnya berisikan semua masyarakat muslim di Mojokerto bisa membaca Al-Qur'an dengan baik, menghafal dengan baik, mengamalkan dengan baik dan berdakwa dengan dasar Al-Qur'an dengan baik.
"Masyarakat mencerminkan Al-Qur'an, landasan berfikir dan bertindak ya dari Al-Qur'an," terang Ustadz Mujib Utsmani kepada suarajatimpost.com, Senin (16/12/2024).
Bagi dosen yang menjabat sebagai Ketua PSQ (Pusat Studi Quran) di Kampus STITNU Al-Hikmah Kabupaten Mojokerto ini, generasi Qur'ani bisa dijadikan salah satu upaya menangkal kenakalan remaja bahkan adanya kasus bullying atau perundungan yang sering terjadi belakangan.
Ditegaskan olehnya, apabila sikap perilaku manusia sudah sejalan dengan nilai-nilai moral yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur'an tentu keharmonisan akan melekat pada dirinya dan hal itu akan membawa pengaruh di sekelilingnya.
Ustadz Mujib menyebut, membangun generasi Qur'ani sebenarnya merupakan warisan terindah dari sebuah keluarga muslim.
Apabila pemerintah sudah masuk dalam hal itu, pertanda sebuah dukungan telah dibuka.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto juga memberikan nilai khusus untuk para generasi Qur'ani, khususnya dalam beasiswa pendidikan.
"Semoga saja Pemkab juga mampu memberikan nilai tambah bagi para pecinta Al-Qur'an, salah satunya beasiswa pendidikan untuk sekolah maupun jenjang kuliah," tandasnya. (**)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?