Perkuat Kerjasama, UMM dan Kementrian Pertahanan RI Gelar MoU
Prabowo menerangkan Presiden Joko Widodo telah melarang penjualan nikel sebagai bahan baku sejak tahun 2022. Nikel harus diolah di dalam wilayah Republik Indonesia.
Kota Malang, SJP - Menteri Pertahanan Prabowo dan Rektor UMM, Fauzan, menandatangani perjanjian bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Pertahanan dan Universitas Muhammadiyah Malang tentang Pelaksanaan Tugas Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penandatangan itu Prabowo hadir dengan menggunakan baju kemeja putih.
"Saya ingin memberikan tanggapan terhadap pengembangan pendidikan di UMM yang dipresentasikan dalam video 'Center of Excellence dan Profesor Penggerak Pembangun Masyarakat," kata Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, Rabu (27/09/2023).
"Saya melihat inisiatif yang diambil oleh Rektor UMM dan timnya adalah langkah yang sangat berani dan inovatif. Tindakan-tindakan strategis yang mereka usulkan merupakan langkah yang dapat mengatasi masalah-masalah nyata yang dihadapi dan dirasakan oleh masyarakat serta bangsa kita ini," imbuhnya.
Dia menjelaskan Indonesia dapat mengatasi kemiskinan, mencapai martabat, keadilan, kesetaraan, demokrasi, dan kemerdekaan yang sejati hanya melalui pendidikan.
"Tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan, menurutnya, adalah bagaimana negara ini dapat mengelola sumber daya alamnya, seperti nikel, sehingga manfaatnya dapat dinikmati secara adil oleh seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Dia menerangkan Presiden Joko Widodo telah melarang penjualan nikel sebagai bahan baku sejak tahun 2022. Nikel harus diolah di dalam wilayah Republik Indonesia.
"Dengan pengolahan, nilai tambahnya dapat meningkat hingga 67 kali lipat. Pada tahun 2021, pendapatan dari nikel sekitar 15 triliun rupiah. Namun, pada tahun 2022, pendapatan tersebut meningkat hingga 20 kali lipat mendekati 400 triliun," beber ketua umum Partai Gerindra itu.
Prabowo mengungkapkan saat ini, Indonesia berada pada tahap menuju negara maju berkat keberadaan bonus demografi. Hal ini penting untuk disadari karena bonus demografi ini hanya terjadi sekali dalam sejarah.
"Kita tidak boleh menjadi negara yang tidak berkembang. Kita harus menjadi negara yang menghasilkan, bukan hanya menggunakan.Tujuan kita adalah menjadi negara yang mampu memproduksi, bukan sekadar mengonsumsi. Itulah harapan bangsa ini," tegasnya.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengajak generasi muda untuk meraih impian tersebut demi menghormati hidup bangsa ini.
"Kita semua menginginkan bangsa ini dihormati. Apa arti dihormati? Itu berarti memiliki kecukupan dalam segi sandang, pangan, dan papan. Itulah yang menjadi harapan bangsa kita setelah ratusan tahun perjuangan dari para leluhur kita. Mari kita satukan tekad untuk mewujudkannya," tandasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?