Pencarian Dihentikan, Korban Banjir di Kediri Tidak Ditemukan

Sebelumnya, Tim SAR gabungan masih melanjutkan sekaligus memaksimalkan upaya pencarian hingga sore hari tadi. Menurut Yoni, ada kemungkinan tubuh Haryono terseret lebih jauh karena debit air Sungai Brantas terus meningkat.

18 Apr 2024 - 14:00
Pencarian Dihentikan, Korban Banjir di Kediri Tidak Ditemukan
Hari terakhir Tim SAR gabungan di lokasi pencarian pria lansia yang dilaporkan hanyut saat banjir melanda Kota Kediri. (Foto : Novi/SJP)

Kota Kediri, SJP - Pencarian Haryono Adi Wiyono (81) resmi dihentikan sore ini, Kamis (18/4/2024). Warga Perumahan Wilis Indah II Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto yang dilaporkan hanyut terbawa arus banjir itu tidak berhasil ditemukan.

Pencarian Haryono mau tidak mau harus dihentikan, mengingat, pencarian oleh Tim SAR gabungan sudah memasuki hari ketujuh atau hari terakhir sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) operasi SAR.

“Sesuai SOP pencarian pertolongan ini kami upayakan tujuh hari,” kata Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Yoni Fariza, Kamis (18/4/2024) petang.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan masih melanjutkan sekaligus memaksimalkan upaya pencarian hingga sore hari tadi. Menurut Yoni, ada kemungkinan tubuh Haryono terseret lebih jauh karena debit air Sungai Brantas terus meningkat.

"Karena debit air di Sungai Brantas semakin meningkat, ada kemungkinan korban terseret lebih jauh. Maka kami memperluas area pencarian hingga DAS Brantas masuk wilayah Jombang," jelasnya.

Menurutnya, debit air sungai Brantas juga menjadi kendala dalam upaya pencarian. Kondisi ini didukung cuaca buruk, dimana hujan deras yang secara intens mengguyur Kota Kediri dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan sampai hari keenam kemarin, personel yang diterjunkan di wilayah dataran tinggi juga terpaksa berhenti karena hujan deras. Kondisi tersebut tentu membahayakan mereka.

"Karena area pencarian diperluas, kami juga menambah sumber daya. Hari ini diterjunkan 50 personel gabungan, tiga perahu karet dan satu perahu rafting," sebutnya.

Mereka, lanjut Yoni, dibagi menjadi tiga tim. Pertama personel dengan dua perahu karet bertugas menyusuri sepanjang DAS Brantas mulai dari Bendung Gerak Waru Turi sampai masuk wilayah Jombang.

"Tim kedua masih ditempatkan di Sungai Kedak karena masih ada obstacle yang dicurigai adanya korban. Kemudian tim ketiga menyebar untuk berkomunikasi dengan masyarakat yang beraktifitas di sepanjang sungai Brantas," tandasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow