Bupati Malang Akui Penanganan Bencana sudah Terkaver APBD

Untuk penanganan bencana alam sudah tercover dalam APBD Kabupaten Malang. Sehingga, bisa langsung dilakukan penanganan dan khusus kerusakan yang parah akan dibenahi di tahun 2025.

30 Nov 2024 - 05:30
Bupati Malang Akui Penanganan Bencana sudah Terkaver APBD
Bupati Malang HM Sanusi (baju putih) saat tinjau lokasi bencana (doc : Prokopim)

MALANG, SJP - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah persiapkan anggaran untuk perbaikan akibat bencana yang terjadi di beberapa Kecamatan.

"Untuk penanganan bencana alam sudah tercover dalam APBD Kabupaten Malang. Sehingga, bisa langsung dilakukan penanganan dan khusus kerusakan yang parah akan dibenahi di tahun 2025," kata Bupati Malang Sanusi saat meninjau langsung lokasi bencana, Jumat (29/11/2024).

Kedatangan Sanusi bersama rombongan itu, guna memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik, dengan mendatangi langsung proses penanganan pasca musibah bencana banjir di 9 titik di wilayah Kabupaten Malang. Yakni Kecamatan Kalipare, Kecamatan Pagak, Kecamatan Donomulyo dan Kecamatan Bantur. 

"Dari pemantauan ini, kita lihat tingkat kerusakannya maka yang memungkinkan untuk dibantu, akan dibantu. Termasuk nanti pembenahan jembatan rusak di beberapa Desa," terangnya.

Diketahui banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi sehingga drainase tidak mampu menampung dan air meluap ke pemukiman.

Tercatat, 2 titik longsor di Raya Sumberejo (Gunung Geger) Kecamatan Pagak yang menyebabkan arus lalu lintas terhambat, 3 rumah tergenang air terdiri dari 9 Jiwa dan 1 balita usia 2,5 tahun di Kecamatan Kalipare.

Tak hanya itu, sekira 30 rumah dan kantor kecamatan tergenang air setinggi kurang lebih 50 meter di Kecamatan Bantur. 

Dikabarkan juga ada fondasi jembatan penghubung desa yang tergerus dan terjadi tanah amblas di jarak 100 hingga 200 meter dari sumber umbulan sengkaring, Desa Tulungrejo Kecamatan Donomulyo, yang mengakibatkan kerusakan sebagian dari rumah warga, kemudian sekitar 6 rumah dan 2 unit sepeda motor terbawa amblesnya tanah.

Atas peristiwa tersebut, Sanusi mengajak Muspika, masyarakat di masing-masing wilayah untuk turut membantu mengevaluasi dan tanggap bencana. Misalnya, fasilitas umum apa saja yang perlu dibenahi dan diprioritaskan. 

"Semoga musibah ini menjadi yang terakhir dan tidak ada bencana-bencana seperti ini lagi dan kita terus antisipasi karena musibah seperti ini tidak bisa diprediksi," jelasnya. (**)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow