Panduan Diet Garam, Menjaga Kesehatan Jantung dan Mencegah Stroke
Ketika mengikuti diet garam, penting untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam atau natrium
Suarajatimpost.com - Ketika mengikuti diet garam, penting untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam atau natrium, seperti fast food, makanan beku, camilan, daging olahan, sup kalengan, keju, sereal, dan roti. Sebagai alternatif, Anda dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan sehat, seperti berbagai jenis buah dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, daging, serta susu rendah lemak.
Manfaat dan Risiko Garam
Garam terdiri dari dua mineral utama, natrium dan klorida, yang berfungsi sebagai elektrolit. Kedua zat ini berperan dalam mengontrol tekanan darah, menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, serta mendukung fungsi otot dan saraf. Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan hipertensi, yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat berujung pada komplikasi serius seperti stroke dan penyakit jantung.
Ketika tubuh mengonsumsi terlalu banyak garam, ginjal akan berusaha menyeimbangkan kadar cairan dalam darah, menyebabkan peningkatan volume dan tekanan darah. Ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, kadar garam tinggi juga dapat menyebabkan penumpukan cairan pada individu dengan gagal jantung kongestif, sirosis, dan penyakit ginjal, serta mengganggu fungsi saraf. Oleh karena itu, menjalani diet garam sangat penting untuk kesehatan yang lebih baik.
Tips Melakukan Diet Garam
Selain membatasi makanan asin, Anda juga harus lebih teliti dalam mengatur asupan garam. Disarankan untuk tidak mengonsumsi garam dan Monosodium Glutamat (MSG) lebih dari satu sendok teh per hari (sekitar 5–6 gram). Berikut beberapa tips untuk membantu menjaga asupan garam tetap seimbang:
- Kurangi penggunaan garam saat memasak: Gantilah dengan bumbu alami yang memiliki rasa umami, seperti bawang, jahe, jamur, rumput laut, kacang, dan ikan.
- Periksa label makanan olahan: Saat berbelanja, pilihlah produk dengan kandungan natrium yang rendah.
- Konsumsi makanan segar: Pilih sayuran dan buah-buahan yang secara alami mengandung lebih sedikit garam. Jika ingin mengonsumsi daging, pilih daging segar daripada daging olahan seperti sosis atau kornet.
- Batasi bumbu dan saus kaya natrium: Seperti kecap, saus salad, saus tomat, dan mustard.
- Permintaan khusus saat memesan: Ketika memesan makanan di restoran atau secara online, minta agar garam dan penyedap rasa dikurangi.
Perlu diingat bahwa diet garam bukan berarti Anda harus sepenuhnya menghindari garam. Asupan garam yang terlalu rendah juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti hiponatremia atau kekurangan yodium.
Dengan mengikuti diet garam, kesehatan Anda dapat terjaga dan asupan garam menjadi lebih seimbang. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau merasa kesulitan menjalani diet ini, konsultasikanlah dengan dokter. (**)
sumber: alodokter.com
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?