Okupansi Stagnan, PHRI Kota Batu Sebut Pengaruh Kunjungan di Awal Pekan Jadi Faktor Pendorong
Hal itu dikarenakan wisatawan tidak hanya memusatkan kunjungan mereka pada malam Natal atau tahun baru saja.
KOTA BATU, SJP – Tingkat okupansi hotel di Kota Batu selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, tidak mencapai angka maksimal, karena waktu perayaan yang jatuh di awal pekan atau weekday.
Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi mengungkapkan pada Senin (6/1/2025), hal tersebut menjadi salah satu faktor utama stagnannya tingkat okupansi di kawasan wisata ini.
"Seperti pada malam Natal Selasa (24/12/2024) lalu, okupansi hotel tercatat hanya mencapai 80-90 persen. Sementara itu, untuk malam tahun baru, angka tersebut justru lebih rendah, yakni berkisar antara 70-80 persen," ujarnya.
Sehingga ketika libur Nataru jatuh di weekday, biasanya wisatawan cenderung membagi waktu kunjungan mereka dan sulit untuk mencapai tingkat okupansi di atas 90 persen dalam situasi tersebut.
Namun Sujud menilai situasi ini memiliki sisi positif di mana tingkat okupansi di hari-hari antara tanggal 25 Desember hingga 31 Desember 2024, cukup stabil, dengan rata-rata mencapai 30-70 persen.
Kondisi ini, menurutnya menunjukkan bahwa wisatawan tidak hanya memusatkan kunjungan mereka pada malam Natal atau tahun baru saja. Karena penyebaran kunjungan ini justru menguntungkan dan membantu mengurangi kepadatan di satu hari tertentu.
"Banyak wisatawan memilih untuk datang lebih awal atau di hari-hari di antara perayaan untuk menghindari keramaian. Selain itu, Kota Batu juga bisa dianggap tetap menjadi salah satu destinasi wisata favorit saat libur Nataru. Meski angka okupansi tidak mencapai 100 persen, distribusi kunjungan yang lebih merata menunjukkan minat wisatawan terhadap kota ini tetap tinggi," pungkasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?