Normalkah Sering Terbangun Di Malam Hari?

Terbangun di malam hari dan tidak bisa tidur lagi memang dapat merusak mood dan hal ini disebut insomnia psikofisiologis

16 Jan 2024 - 05:15
Normalkah Sering Terbangun Di Malam Hari?
Terbangun di tengah malam masih normal selama pada batasan tertentu (Parade/SJP)

Malang, SJP - Tidur malam yang ideal adalah tidur delapan jam tanpa gangguan dan terbangun di pagi hari dengan nyaman.

Sayangnya, tidak semua orang dapat menikmatinya, mungkin Anda adalah salah satunya.

Faktanya, kebanyakan orang terbangun dua hingga tiga kali sepanjang malam. Apakah ini sesuatu yang perlu dikhawatirkan?

 “Sebenarnya normal untuk terbangun beberapa kali dalam semalam, namun durasi terbangun harus lebih dari tiga hingga lima menit agar otak bisa mengingat,” kata Dr. Audrey Wells, MD, dokter pengobatan tidur dan pendiri Super Sleep dari Michigan Medical School, AS.

Pasalnya, kebanyakan orang bahkan tidak ingat bangun singkat di malam hari.

“Terkadang, [bangun sebentar] adalah bagian dari siklus otak kita ke berbagai tahap tidur,” katanya.

Namun dia menambahkan bahwa bangun lebih sering bisa menjadi tanda gangguan tidur seperti sleep apnea.

Beberapa alasan mengapa seseorang bisa terbangun di malam hari. Dr. Wells, katakan terjadi karena beberapa faktor.

Bisa jadi karena ada gerakan dengan orang lain yang berbagi tempat tidur, harus ke kamar mandi, merasa kepanasan atau kedinginan, mengalami refluks asam, sakit, atau depresi dan alami mimpi buruk.

Intinya, terbangun di malam hari adalah hal yang normal dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan asalkan seseorang dapat tidur kembali dengan mudah.

Lalu, bagaimana jika Anda terbangun dan susah untuk tidur lagi?

Terbangun di malam hari dan tidak bisa tidur lagi memang dapat merusak mood dan hal ini disebut insomnia psikofisiologis.

Hal ini terjadi jika sistem saraf melawan perintah otak.

“Ini adalah bentuk insomnia yang paling umum dan berkaitan dengan pemikiran dan perilaku yang berkembang mengenai tidur kita yang kemudian mengakibatkan insomnia,” tambahnya.

Tips terbaik adalah tidak menggunakan ponsel, komputer, tablet, atau menonton TV di tempat tidur sebagai cara untuk menghindari insomnia psikofisiologis.

“Pikiran manusia berkemampuan kuat, positif maupun negatif, untuk mempengaruhi pola tidur,” katanya. “Menonton tayangan yang membuat khawatir dapat berpengaruh signifikan pada otak.

Jika Anda terbangun dan sulit tidur kembali, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah bangun dari tempat tidur dan lakukan sesuatu yang membosankan di ruangan lain selama sekitar 30 menit dengan lampu tetap redup.

Namun, jika gangguan tidur ini dialami dalam jangka waktu yang lama, tentu harus ada penanganan medis karena hal ini terkait dengan gangguan kesehatan secara keseluruhan (**)

Sumber: Parade.com

Editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow