Nasib Kampung Wayang Belum Siap Namun Tetap Dilaunching
Masih perlu banyak hal untuk memajukan Kampung Wayang seperti menyusun sebuah paket wisata yakni penjabaran tentang nama-nama wayang, cara pembuatan wayang, cara mendalang dan lain sebagainya. Namun karena tidak ada pendampingan dari Pemkot Batu maka kondisinya saat ini cukup memprihatinkan.
Kota Batu, SJP - Pasca launching Kampung Wayang dua tahun lalu di Desa Beji Kecamatan Junrejo, wisata edukasi tersebut belum mampu tunjukkan geliatnya.
Pantauan di lapangan pada Jumat (24/11/2023) nampak sejumlah destinasi wisata kampung wayang masih sepi pengunjung dan tidak ada gairah wisata di kampung tersebut.
Padahal cukup banyak ornamen seperti lukisan dan wayang ditampilkan di pinggir jalan dan beberapa rumah juga menempel wayang di tembok.
Ketua RT 03/RW 4 Dusun Jambirejo, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu Puji Sunarto menyatakan kondisi Kampung Wayang setelah dilaunching masih stagnan.
"Belum ada perkembangan yang lebih baik. Bahkan beberapa ornamen ada yang rusak karena minimnya perawatan. Sebenarnya minat wisatawan yang ingin datang sangat banyak. Tapi di Kampung Wayang ini belum siap. Kami sudah menyusun paket wisatanya. Karena tidak ada pendampingan dari dinas terkait, kami kebingungan untuk bergerak," tuturnya.
Pria yang akrab disapa Narto tersebut jelaskan untuk memajukan Kampung Wayang, pihaknya bahkan telah menyusun sebuah paket wisata.
Paket tersebut yakni penjabaran tentang nama-nama wayang, cara pembuatan wayang, cara mendalang dan lain sebagainya.
Namun hal tersebut masih terkendala pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum mumpuni serta kebingungan tempat tujuan dan ikon yang bisa ditunjukkan pada wisatawan.
Dia tambahkan, meskipun para pelaku belum siap namun dua tahun lalu tetap dilaunching oleh Disparta Kota Batu dengan mengindahkan kendala yang ada.
"Katanya agar mendapatkan pengakuan dan stakeholder di kampung wayang bisa bersemangat. Padahal seyelah dilaunching tidak ada campur tangan dari dinas terkait untuk mengembangkan Kampung Wayang," imbuhnya.
Narto mengaku terbentuknya Kampung Wayang itu karena kecintaan warga setempat terhadap kesenian pewayangan meskipun di kampung itu sampai saat ini masih belum ada dalang dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pewayangan.
Oleh sebab itu kampung wayang dicetuskan dengan cara menata secara perlahan untuk melahirkan dalang, sinden, wayang, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, ketika Kampung Wayang dilaunching maka membuat masyarakat sekitar cukup kaget dengan ide yang dicetuskan oleh Disparta. (*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?