Momentum Hari Pahlawan, SD DUMAS Surabaya Berdayakan Potensi Anak Marginal melalui Aksi Berkarya

SD DUMAS Surabaya merayakan Hari Pahlawan dengan menampilkan bakat siswa marginal dalam "Arek Suroboyo Berkarya," bersama Aksi Cinta Indonesia, membawa pesan kesetaraan berkarya.

11 Nov 2024 - 19:30
Momentum Hari Pahlawan, SD DUMAS Surabaya Berdayakan Potensi Anak Marginal melalui Aksi Berkarya
Anak-anak SD DUMAS menampilkan tari Pramuka di acara

SURABAYA, SJP - Momen peringatan Hari Pahlawan 2024 di SD DUMAS Surabaya terasa berbeda. Di bawah inisiatif Aksi Cinta Indonesia (ACI), anak-anak dari sekolah kecil yang terletak di daerah marginal itu diberi kesempatan untuk menampilkan bakat seni mereka dalam acara “Arek Suroboyo Berkarya.” 

Dalam suasana yang penuh semangat, mereka menampilkan berbagai tarian, menyanyi, silat tapak suci, serta berbagai seni lainnya. Nuansa itu membawa kebanggaan dan kebersamaan yang erat kaitannya dengan semangat Hari Pahlawan.

Menurut Music Director ACI, Eri Atmojo, keterlibatan SD DUMAS dalam kegiatan ACI kali ini menjadi simbol penting, bahwa setiap anak di Surabaya, tanpa memandang status sosial, memiliki hak yang sama untuk berkarya dan berpartisipasi dalam kegiatan kreatif. 

"SD DUMAS ini kan sekolah kecil. Sekolahnya anak-anak dari keluarga marginal. Tapi mereka itu aktif berkarya,” ungkap Eri, Senin (11/11/2024).

"Kita lihat, sebenarnya setiap area Surabaya punya hak yang sama untuk berkarya. Tidak hanya sekolah-sekolah elit dan besar," imbuhnya.

Dalam kegiatan itu, ACI mengundang musisi muda Naomi Olivia sebagai bintang tamu. Tetapi yang membuat acara itu lebih spesial adalah penampilan anak-anak ACI sendiri yang turut hadir di panggung bersama siswa-siswi SD DUMAS.

“Harapannya, masyarakat itu memberi kesempatan lebih besar lagi dan kesempatannya setara buat anak-anak dari keluarga marginal untuk berkarya," tandas Eri.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD DUMAS, Siti Jaenah mengungkapkan rasa bangganya. Dia menyebut, hal itu adalah kesempatan langka bagi siswa-siswinya. Terutama karena sebagian besar anak-anak di SD DUMAS berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah. Mereka sering kali tidak mendapatkan perhatian penuh dalam hal pendidikan dan pengembangan bakat.

“Alhamdulillah, luar biasa. Anak-anak terwadahi di kegiatan ini. Bakatnya yang terpendam semuanya tersalurkan di ACI,” ujarnya dengan haru. 

“Selama ini, kami hanya punya kegiatan ekstrakurikuler silat dan pramuka. Namun, berkat ACI, anak-anak bisa mencoba storytelling, orasi, puisi, dan nyanyi. Kami sangat bersyukur,” tambahnya.

Siti berharap, melalui kegiatan tersebut, bakat-bakat tersembunyi di SD DUMAS dapat lebih berkembang. Dia juga menyampaikan bahwa antusiasme dari anak-anak SD DUMAS sangat tinggi. Namun acara ini hanya bisa menghadirkan 30 anak saja.

Di balik semangat berkarya tersebut, SD DUMAS yang berdiri sejak 1977 itu ternyata tidak memiliki lahan sendiri untuk kegiatan lapangan. Siswa-siswi harus pergi ke asrama TNI setempat untuk latihan pramuka dan kegiatan olahraga lainnya. 

Sementara itu, kegiatan keagamaan, seperti salat duha biasanya dilaksanakan di masjid kampung sekitar. Karena keterbatasan ruang di sekolah. Karena keterbatasan ruang itu juga, membuat siswa SD DUMAS harus masuk secara bergantian.

Siti juga menyampaikan harapan besarnya kepada pemerintah, agar dapat meningkatkan fasilitas dan mendukung pemerataan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga ekonomi rendah di Surabaya. 

“Harapan kami kepada pemerintah, sesuai janji bapak wali kota tahun 2024, sekolah swasta tidak ada yang masuk double shift. Itu impian anak-anak kami,” ungkapnya.

Melalui acara tersebut, SD DUMAS menunjukkan bahwa mereka, seperti para pahlawan, tidak menyerah di tengah keterbatasan. Sebaliknya, mereka justru membuktikan bahwa anak-anak dari berbagai lapisan masyarakat memiliki potensi yang layak untuk didukung dan diberdayakan. 

Semangat itu sejalan dengan nilai-nilai Hari Pahlawan. Mengingatkan semua pihak akan pentingnya memberikan kesempatan dan penghargaan yang setara untuk semua anak Indonesia dalam berkarya demi masa depan yang lebih baik. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow