Demo Ratusan Siswa di Jombang Tuntut Kepala Sekolah Hingga Ketua Yayasan Dicopot

Massa menganggap bahwa Kedua orang penting dalam yayasan tersebut kerap membuat resah. Dimana ketua yayasan memiliki sikap arogan, sementara kepala sekolah diduga telah melakukan tindakan tidak senonoh kepada siswa.

13 Nov 2024 - 17:30
Demo Ratusan Siswa di Jombang Tuntut Kepala Sekolah Hingga Ketua Yayasan Dicopot
Aksi Demo Siswa menuntut ketua yayasan dan kepala sekolah turun jabatan di Jombang. (Fredi/SJP)

JOMBANG, SJP - Demonstrasi ratusan siswa Madrasah Aliyah (MA) Darul Faizin di Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang berlangsung di tengah kegiatan belajar mengajar, pada Rabu (14/11/2024). 

Ratusan siswa diiringi oleh wali murid mendatangi lokasi sekolah, setelah sebelumnya melakukan long march dari rumah salah seorang wali murid sembari membawa puluhan poster tuntutan. 

Mereka menyatakan tuntutan untuk Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah di bawah yayasan YPPP (Yayasan Pondok Pesantren dan Pendidikan) Darul Faizin As-Syalafiyah tersebut, dicopot dari jabatan. 

Massa menganggap bahwa kedua orang penting dalam yayasan tersebut kerap membuat resah. Di mana ketua yayasan memiliki sikap arogan. Sementara Kepala Sekolah diduga telah melakukan tindakan tidak senonoh kepada siswa. 

Wali murid yang turut dalam aksi demo, berinisial F (41) mengatakan jika wali murid kecewa dengan pihak sekolah beserta yayasan yang tidak memberikan contoh kepada siswa. Mengingat adanya dugaan tindakan pelecehan kepada peserta didik. 

"Muridnya itu dicolek-colek, ditepuk pundaknya. Bagaimana itulah tidak pantas, ada yang dilecehkan dan ada tindakan cabul seperti kata anak-anak tadi," kata F kepada wartawan, Rabu (13/11)/2024.

Wali murid juga menuding ketua yayasan menunjukkan tindakan yang jauh dari sikap akhlakul karimah. F selaku perwakilan wali murid resah, karena tindakan tersebut sangat tidak baik untuk anak didik di masa yang akan datang.

"Seperti menantang muridnya, juga tidak menerima masukan dari wali murid, dari murid, juga terus menyandera guru," tutur F. 

Menurut F, para wali murid dan murid ini juga sempat ke penasehat sekolah. Namun, ketua yayasan mengetahui informasi itu, kalau wali murid bertemu pihak penasehat.

Setelah itu, ada guru ternyata yang disandera dan tidak boleh pulang dari sekolah. Jika nanti tidak ada solusi, pihaknya mungkin akan mengadukan hal ini ke dinas terkait. 

"Saya hanya menyampaikan keluhan dari wali murid, semua ibu-ibu ini, karena anak-anak kita tidak berani menyampaikan ke kepala sekolah dan juga ke ketua yayasan. Tapi penyampaian semua itu tidak ada yang diterima. Sampai dilakukan demo hari ini itu, karena usaha yang kami lakukan sudah mentok," urainya. 

Menurut siswa peserta demo, MRA (17) mengatakan, tujuan kegiatan demo siswa beserta wali murid untuk menurunkan ketua yayasan dan kepala sekolah karena sikap keduanya. 

"Kami ingin menurunkan ketua yayasan dan kepala sekolah. Ketua yayasan memiliki sifat arogan dan kepala sekolah yang sering membuat hal tidak senonoh kepada siswi," kata MRA siswa kelas 12 kepada wartawan, Rabu (13/11). 

MRA menceritakan bentuk perilaku ketua yayasan dan kepala sekolah yang dinilai sudah cukup meresahkan. 

"Seperti contoh memeluk, mencolek pinggang siswi atau bahkan hal-hal lain. Untuk ketua yayasan itu arogan. Pernah memukul siswa dengan tongkat hanya karena siswa itu menurutnya membuang sampah sembarangan," tuturnya.

Perilaku kedua pimpinan tersebut menurut penuturan MRA, sudah terjadi berulang kali. Baik siswa maupun guru, selama ini tidak berani mengungkapkan karena takut. 

"Kami juga dulu sempat mogok sekolah satu hari. Sebenarnya target kami satu minggu, tapi karena ketahuan, jadi kami masuk lagi. Dan itu para guru yang disalahkan oleh Ketua Yayasan. Kami kasihan kepada guru-guru," bebernya.

Alhasil, aksi unjuk rasa ini pun terjadi sebagai bentuk kemarahan para siswa yang sudah memuncak. Para siswa juga berencana tidak masuk sekolah sampai ketua yayasan dan kepala sekolah diganti. 

"Kami tidak akan masuk sekolah dulu sebelum ketua yayasan dan kepala sekolah ini diganti. Sampai kapan waktunya? Sampai keduanya diturunkan dari jabatannya," tandasnya. (*) 

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow