Meski BPBD Pasuruan Terjunkan 3 Pompa, Banjir di Rejoso 3 Hari belum Surut

Pompa air portabel yang dioperasikan BPBD bekerja tanpa henti sejak dini hari. Bersama perangkat desa, masyarakat ikut bergantian menjaga alat tersebut agar tetap berfungsi optimal.

09 Dec 2024 - 14:15
Meski BPBD Pasuruan Terjunkan 3 Pompa, Banjir di Rejoso 3 Hari belum Surut
Mesin pompa air untuk menyedot air diturukan langsung lokasi banjir (foto isbi/sjp)

PASURUAN, SJP — Upaya mengatasi banjir di wilayah timur Kabupaten Pasuruan terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Genangan air yang tak kunjung surut di Kecamatan Rejoso memaksa BPBD Kabupaten Pasuruan mengambil langkah aktif dengan menggunakan pompa air portabel di sejumlah titik kritis.

“Kami mulai dini hari tadi sudah melakukan penyedotan dengan pompa-pompa yang kami tempatkan di beberapa titik,” ucap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, Senin (9/12/2024).

Dari catatan BPBD, genangan banjir masih terjadi di beberapa titik di lima desa. Yakni Desa Kawisrejo, Kedungbako, Rejoso Lor, Toyaning, Jarangan, dan Patuguran. Ketinggian air bervariasi, yang tertinggi mencapai 60 sentimeter.

“Banjir sudah tiga hari ini. Jadi beberapa wilayah itu kan permukimannya lebih rendah dari pada sungai, ini agak surut jadi kita pompa,” tambah Sugeng.

Pompa air portabel yang dioperasikan BPBD bekerja tanpa henti sejak dini hari. Bersama perangkat desa, masyarakat ikut bergantian menjaga alat tersebut agar tetap berfungsi optimal.

“Pagi ini, mesin terus jalan (beroperasi) agar air yang menggenangi perkampungan bisa perlahan surut,” ucap Kepala Desa Rejoso Lor, Abdurohman, Senin (9/12/2024).

Sebelumnya, banjir melanda wilayah timur Kabupaten Pasuruan setelah hujan deras mengguyur selama dua hari berturut-turut.

Belasan desa di empat kecamatan terendam banjir. Yakni di Kecamatan Winongan, Rejoso, Gempol, dan Kraton. Hingga kini, enam desa di Kecamatan Rejoso juga masih tergenang air.

Meski pompa air terus dioperasikan, genangan air yang lambat surut menimbulkan kekhawatiran. Sampah yang terbawa arus ke sungai juga menjadi tantangan lain dalam upaya normalisasi wilayah. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow