Lucy Kurniasari: Stunting Jadi PR Bersama Menuju Indonesia Emas 2045

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Demokrat, dra Lucy Kurniasari gandeng BKKBN jatim sosialisasi program percepatan penurunan stunting yang ditargetkan mencapai 14 persen sesuai standar WHO.

06 Dec 2023 - 11:45
Lucy Kurniasari: Stunting Jadi PR Bersama Menuju Indonesia Emas 2045
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Demokrat, dra Lucy Kurniasari gandeng BKKBN Jatim harap prevalensi stunting di Jawa Timur dapat turun menjadi 14% pada tahun 2024 tercapai. (FOTO: Jefri Yulianto/SJP)
Lucy Kurniasari: Stunting Jadi PR Bersama Menuju Indonesia Emas 2045
Lucy Kurniasari: Stunting Jadi PR Bersama Menuju Indonesia Emas 2045
Lucy Kurniasari: Stunting Jadi PR Bersama Menuju Indonesia Emas 2045

Surabaya, SJP - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Demokrat, dra Lucy Kurniasari, menggandeng Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, dr Sofyan Rizalanda, menggelar sosialisasi program percepatan penurunan stunting di wilayah kampung Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya.

Kepada awak media, Ning Lucy, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa permasalahan stunting secara nasional masih berada di angka 23,5 persen, sedangkan standar dari WHO adalah tidak boleh lebih dari 20 persen.

"Ini masih menjadi PR untuk kita semua," ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya saat wawancara kepada awak media, Selasa (5/12/2023) kemarin.

Lebih lanjut dikatakan Lucy, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya.

Sebagai informasi, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, menetapkan BKKBN sebagai Ketua tim pelaksana percepatan stunting, dan ditegaskan oleh Presiden, kata Lucy, Presiden Joko Widodo menargetkan tahun 2024, angka stunting tidak boleh lebih dari 14 persen.

Untuk itu, penurunan stunting harus dilakukan melalui perluasan cakupan seluruh Kabupaten Kota dan harus melibatkan, integrasi lintas institusi.

"Baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah daerah harus bersinergi untuk bisa menekan angka stunting ini demi menuju Indonesia Emas 2045," tuturnya.

Salah satu program untuk menekan angka stunting ini, lanjut Lucy adalah penting dan utama dilakukan pendampingan untuk ibu hamil dan balita, serta makanan pendamping bertujuan memastikan bahwa di seluruh daerah tidak ada lagi kekurangan gizi.

Anggota Dewan ini tersanjung atas penghargaan dan apresiasi Kota Surabaya. Oleh sebabnya, dirinya terus gencar melaksanakan sosialisasi mengenai stunting di wilayah Kecamatan Tegalsari, dengan disambut hangat oleh Camat Tegalsari bersama staf dan jajaran se-Kecamatan, didampingi Pol PP, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.

"Program dari Pemkot Surabaya tentang stunting benar-benar jadi perhatian serta sorotan di semua kalangan, termasuk para caleg DPR RI.

"Mereka tertarik akan cara dan teknis penanganan stunting dengan kondisi akhir di Kota Surabaya, yang diterapkan di Kecamatan Tegalsari dengan penurunan prevensi 4,8 persen," ungkap Anggota DPR getol blusukan terkait stunting.

Lucy juga beberkan statistik angka secara nasional saja mencapai 23,5 persen, sungguh pencapaian yang luar biasa. WHO sendiri menargetkan 20 peren, berarti lebih 3,5 persen. Kondisi di Surabaya sudah mencapai 4,8 persen, yang artinya penanganannya sangat baik.

Senada, Ketua Tim Bina Akses Pelayanan KB, dr. Sofyan Rizalanda sampaikan pentingnya intervensi gizi untuk mengatasi masalah stunting.

"Stunting merupakan masalah serius yang dapat menghambat pembangunan bangsa. Stunting dapat menyebabkan anak kurang produktif di masa depan. Oleh karena itu, kita harus bekerja keras untuk mengatasi masalah stunting," ucapnya.

Sofyan optimis bahwa BKKBN Jatim terus berupaya untuk menurunkan prevalensi stunting di Jawa Timur.

"BKKBN Jatim telah melakukan berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi bagi anak. Kami berharap prevalensi stunting di Jawa Timur dapat turun menjadi 14 persen pada tahun 2024," papar Sofyan.

Tak hanya itu, ulas Sofyan terkonfirmasi secara catatan angka stunting Surabaya sudah turun 4,8 persen kita tetap berusaha agar masyarakat yang belum ikut KB dapat ber-KB untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mencegah lahirnya stunting baru.

Untuk diketahui sebagai informasi Kota Surabaya target akseptor MOW yang didukung dari dana Penggerakan Pelayanan KB DAK BOKB Tahun 2023 adalah 1.075 orang dan sudah terlayani 680 atau 63 persen sampai dengan bulan Oktober 2023. (**)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow