Lotus Art Courses Meriahkan Fête de la Musique 2024 di Surabaya dengan Lomba Melukis

Lomba ini menggunakan media kanvas berukuran 30cm untuk menyerupai bentuk cincin di logo olimpiade yang menjadi tema utama dalam perlombaan tersebut.

16 Jun 2024 - 21:45
Lotus Art Courses Meriahkan Fête de la Musique 2024 di Surabaya dengan Lomba Melukis
Peindre Ensemble, lomba melukis bersama di acara Fête de la Musique 2024 (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Perayaan Hari Musik Dunia atau Fête de la Musique 2024 digelar oleh Pusat Kebudayaan Prancis, yakni Institut Francais Indonesie (IFI) di Kota Surabaya dengan menghadirkan berbagai ajang, kompetisi dan hiburan dari beragam bidang kesenian.

Salah satu perlombaan yang mengisi Fête de la Musique 2024 adalah "Peindre Ensemble" yang berarti lomba melukis bersama, hasil kolaborasi antara IFI dan Lotus Art Courses.

I Putu Mahendra D.P, S.Ds., selaku founder Lotus Art Courses menjelaskan bahwa perlombaan yang diadakan di halaman IFI Kompleks AJBS, Surabaya itu mengangkat tema Menyambut Olimpiade Paris 2024 atau "Accuellir les JO de Paris 2024".

"Lomba ini diikuti 20 peserta dari semua umur, mayoritas dari tingkat SD-SMP," ucap Putu, Minggu (16/6).

Alat lukis yang digunakan daln perlombaan ini bebas, mulai dari krayon hingga cat, namun untuk media yang dilukis sudah disediakan oleh panitia, yakni kanvas berbentuk lingkaran berukuran 30 cm.

"Alasan medianya berbentuk lingkaran itu untuk meniru bentuk cincin di logo olimpiade," jelasnya.

Penilaian dalam lomba tersebut tidak jauh berbeda dengan perlombaan gambr atau lukis lainnya, yakni kesesuaian dengan tema, pemilihan warna dan originalitas.

5 peserta yang lukisannya terpilih menjadi karya terbaik adalah:

1. Anggita Rastriary

2. Tiara Larasati

3. Areta Riezki 

4. Khansa Kanaka

5. Amberley Athena

5 karya terbaik tersebut nantinya akan dipamerkan di IFI dengan disusun berdampingan untuk menyerupai bentuk dari logo olimpiade.

Tim suarajatimpost.com sempat mewawancarai salah satu orang tua peserta perlombaan tersebut yakni Paulus, yang merupakan ayah dari anak berusia 13 tahun, Jochebed Pauleea B.

"Saya rasa ini kegiatan yang bagus untuk membentuk mental anak," ungkap Ayah Jochebed.

Ia merasa dengan saling berkompetisi dan melihat temannya yang juga suka menggambar, anaknya bisa tertantang dan lebih pede di perlombaan-perlombaan berikutnya.

"Saya berharap Jochebed bisa menjadi lebih baik lagi," pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow