Lotus Art Courses Biennale Exhibition 2024, Wadahi Anak-Anak Untuk Berani Berkarya

Lotus Art Course Biennale Exhibition 2024 menampilkan total 72 karya lukis yang terbagi menjadi 60 karya siswa binaan dengan rentang umur 3 hingga 15 tahun dan 12 karya dari para pembina Lotus Art Courses.

05 Jan 2024 - 13:45
Lotus Art Courses Biennale Exhibition 2024, Wadahi Anak-Anak Untuk Berani Berkarya
Orangtua bersama anak melihat beragam karya dalam pameran Lotus Art Course Biennale Exhibition 2024 (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Di awal tahun 2024, Kota Pahlawan kembali dimeriahkan dengan kehadiran gelaran pameran karya siswa-siswa Lotus Art Courses dengan tajuk "Lotus Art Courses Biennale Exhibition 2024", tepatnya di Galeri Dewan Kesenian Surabaya (DKS), Kompleks Alun-Alun Kota Surabaya.

I Putu Mahendra selaku founder dari Lotus Art Courses menjelaskan bahwa gelaran pameran ini akan menjadi agenda rutin 2 tahunan sebagai wadah karya siswa Lotus Art Courses.

"Rencana awalnya digelar tahun 2021 lalu, namun urung karena terhalang pandemi dan waktu itu saya rasa secara portofolio maupun kesiapannya masih kurang," ujar Putu, Jumat (5/1/2024).

"Jadi di tahun 2022 sampai 2023 akhir, saya mengumpulkan portofolio dari kegiatan dan prestasi anak-anak yang saat ini sudah direkap dan ditampilkan dalam katalog pameran ini," imbuhnya.

Lotus Art Course Biennale Exhibition 2024 menampilkan total 72 karya lukis yang terbagi menjadi 60 karya siswa binaan dengan rentang umur 3 hingga 15 tahun dan 12 karya dari para pembina Lotus Art Courses.

Selain karya lukisan dengan berbagai ukuran dan media, di dalam pameran ini juga terlihat 2 instalasi menarik yaitu kesenian terumbu karang plastik dan batik karya dari pembina Lotus Art Courses sendiri.

"Untuk gol-nya belum diarahkan ke komersial, pameran ini lebih untuk mengenalkan budaya pameran karya anak-anak. Karena pameran seperti ini masih awam untuk para orang tua, terutama di Kota Industri seperti Surabaya," ungkapnya.

Meskipun begitu, Putu merasa bahwa kesenian di Kota Surabaya yang sempat vakum beberapa tahun lalu sudah kembali hidup, hal tersebut ia sampaikan karena melihat banyak galeri dan ruang alternatif yang sudah bermunculan.

"Tujuan dari Pameran ini tentu untuk melatih anak berani berkarya, kemudian juga sebagai upaya menghidupkan kesenian di Kota Surabaya, terakhir yakni menyajikan warna baru di Kota surabaya dan Indonesia," ujar Putu.

Mewakili Lotus Art Courses, Putu berharap semangat ini bisa dijaga secara konsisten agar kegiatan Lotus Art Course Biennale Exhibition bisa digelar kembali di tahun 2026 untuk memotivasi anak-anak agar semakin bisa menghargai karya

"Karya tidak hanya dibuat dan disimpan saja, tapi ada arahnya dan bisa disalurkan," pungkasnya.

Di tengah keramaian ruang pameran, tim suarajatimpost.com juga sempat mewawancarai beberapa peserta dalam pameran tersebut, salah satunya adalah anak perempuan berusia 7 tahun, yakni Alena Tanojo.

"Aku gambar "Kelinci Makan Semangka", ini aku sendiri yang minta gambarnya terus diajari (Oleh Lotus Art Course) dan aku mau ikut lomba lagi," ucap Alena.

Siswi Xin Zhong School Surabaya yang juga pernah menjadi finalis dalam "26th Peace Pals International Art Exhibition & Awards 'May Peace Prevail on Earth - Unity" 2023 itu melukis dengan menggunakan media Oil Paste di kertas berukuran A3.

Yenny, ibu dari Alena merasa kegiatan pameran ini adalah ajang yang bagus. Baginya, selain lomba, pameran juga penting karena dapat membuat anak menjadi lebih percaya diri untuk menampilkan karya yang menjadi gambaran diri mereka.

"Yang saya suka di Lotus Art Courses itu anak dibebaskan untuk menggambar sendiri, jadi tidak terlalu di kekang. Namun tetap diberi pengarahan untuk bisa mengasah kemampuan anak," jelasnya.

Yenny sendiri berharap dengan mengikuti pameran ini, kemampuan Alena dan anak-anak lain yang menjadi peserta bisa berkembang sekaligus menjadi lebih percaya diri lagi.

Masih dilokasi yang sama, ada juga Raynold Alexander Sie, anak berusia umur 10 tahun yang bersekolah di SD Kristen Petra 7 Surabaya yang dalam pameran ini menggambar isi dari kotak mainannya dengan media campuran krayon dan spidol di Kertas.

"Judul karyanya 'My Toybox', jadi Raynold ingin menceritakan bahwa saat kotak mainannya dibuka, dari atas penampakannya berisi banyak figur dinosaurus kesukaannya," terang orangtua Raynold.

Ibu Raynold juga merasa senang karena setelah 1 tahun anaknya belajar di Lotus Art Courses, kemampuan menggambar anaknya menunjukkan perkembangan yang baik. 

"Harapan saya dengan adanya pameran anak seperti ini, Raynold bisa punya lebih banyak pengalaman dan semakin percaya diri agar nanti saat besar lebih berani dan lebih terbuka untuk menunjukkan karya," tutupnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow