Legenda Sepakbola Sven-Goran Eriksson Klaim Waktu Hidupnya Tinggal Satu Tahun
Eriksson tambahkan lebih baik ia tidak memikirkannya dan ia ingin mengambil sisi positif dengan tidak mengubur diri dengan kesedihan.
Stockholm, SJP – Eks pelatih Inggris dan Manchester City, Sven-Goran Eriksson ungkapkan kabar duka bahwa ia hanya punya sisa waktu hidup “sekitar satu tahun” setelah didiagnosis kanker stadium akhir.
Pria berusia 75 tahun itu telah absen sebagai direktur olahraga di IF Karlstad pada akhir Februari 2023 lalu dengan alasan masalah kesehatan.
Eriksson ungkapkan diagnosisnya kepada stasiun radio Swedia P1.
“Siapapun bisa menilai saya mengidap penyakit dan semua orang mengira itu kanker, dan memang benar. Tapi saya harus melawannya sekuat mungkin,” kata Eriksson. "Saya tahu, kemungkinan terbaiknya adalah sekitar satu tahun, atau bahkan kurang."
Eriksson tambahkan lebih baik ia tidak memikirkannya dan ia ingin mengambil sisi positif dengan tidak mengubur diri dengan kesedihan.
Klaim Eriksson ini memicu komentar simpati dari berbagai pihak yang pernah ia besut, seperti tim Manchester City dan tim Leicester City.
Mantan striker Inggris, Wayne Rooney menulis di media sosial: "Berita sedih pagi ini, hati saya tertuju pada Sven Goran-Eriksson dan keluarganya. Pelatih yang brilian dan orang yang spesial. Dicintai dan dihormati oleh semuanya. Kami semua bersamamu Sven, teruslah berjuang."
Setelah menjalani karier bermain yang tidak spektakuler sebagai bek kanan, Eriksson pertama kali terjun ke dunia manajemen pada tahun 1970-an bersama Degerfors sebelum sukses bersama IFK Goteborg, yang ia bawa hingga meraih kejayaan Piala UEFA pada musim 1981-82.
Pelatih asal Swedia ini juga capai kesuksesan penting bersama Benfica dan Lazio, membimbing mantan tim itu meraih tiga gelar Liga Primeira selama dua masa jabatan dan membawa mereka ke final Piala Eropa 1989-90, di mana mereka dikalahkan oleh AC Milan.
Saat latih Lazio, Eriksson menangkan tujuh penghargaan utama - termasuk gelar ganda Serie A dan Coppa Italia pada musim 1999-00, sebelum catat sejarah sebagai manajer asing pertama di Inggris dengan pengangkatannya pada tahun 2001.
Eriksson gagal berikan kesuksesan di turnamen besar bagi Inggris, yang tersingkir di perempat final Piala Dunia 2002 dan 2006 serta tersingkir dari Euro 2004 di tahap yang sama.
Namun ia saksikan kemenangan bersejarah The Three Lions dengan skor 5-1 atas Jerman pada tahun 2001.
Setelah mengakhiri tugasnya di Inggris setelah Piala Dunia 2006, Eriksson kemudian melatih Manchester City, Leicester City, Meksiko, Pantai Gading dan Filipina, serta memimpin tiga klub Liga Super China yang berbeda.
Ia juga pegang sejumlah peran administratif dalam sepak bola, terutama menghabiskan lebih dari enam bulan sebagai direktur sepak bola Notts County antara tahun 2009 dan 2010. (**)
Sumber: sportsmole
Editor: trisukma
What's Your Reaction?