Lansia Jawa Timur Dapatkan Pembekalan Khusus untuk Tangkal Penipuan dan Hoaks Online

Kegiatan ini melibatkan lebih dari 100 peserta, yang terdiri dari delegasi Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PPRK) MUI se-Jawa Timur serta organisasi Islam perempuan dan Majelis Taklim.

11 Sep 2024 - 21:30
Lansia Jawa Timur Dapatkan Pembekalan Khusus untuk Tangkal Penipuan dan Hoaks Online
Giat akademi digital lansia di kantor MUI Jawa Timur (Dok. Humas MUI Jatim/SJP)

Surabaya, SJP - Ketika semakin banyak interaksi sehari-hari berpindah ke ranah digital, kaum lansia dihadapkan pada tantangan baru, utamanya tentang bagaimana tetap aman dan bijak dalam memanfaatkan teknologi.

Dalam rangka mendukung lansia agar tidak menjadi korban penipuan dan hoaks di internet, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur bekerja sama dengan Tular Nalar mengadakan Akademi Digital Lansia di Kantor MUI Jawa Timur, Jalan Pagesangan Barat, Surabaya, Rabu (11/9).

Kegiatan ini melibatkan lebih dari 100 peserta, yang terdiri dari delegasi Komisi Pemberdayaan Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PPRK) MUI se-Jawa Timur serta organisasi Islam perempuan dan Majelis Taklim. 

Dengan tema "Lansia Berbudi (Bugar Bersama Digital)", acara ini bertujuan untuk membekali lansia dengan keterampilan dan pengetahuan untuk lebih waspada dalam menghadapi berbagai ancaman digital.

Dr. H. Udji Asiyah, Ketua Komisi PPRK MUI Jawa Timur, menjelaskan bahwa inisiatif ini difokuskan pada tiga aspek utama yang penting bagi lansia di era digital.

"Kita membahas tentang bagaimana lansia bisa bugar menghadapi penipuan, bugar dalam menyikapi informasi saat pemilu, dan bugar dalam mengenali hoaks," ucap Udji.

"Harapan kami, pelatihan ini bisa membantu lansia lebih cerdas dan tanggap dalam menghadapi berbagai risiko di dunia maya," sambungnya.

Lebih jauh, Dr. Udji Asiyah juga menekankan bahwa kolaborasi dengan Tular Nalar bukanlah yang pertama, pihaknya telah bekerja sama sejak 2021 dengan menggelar Training of Trainers untuk ormas perempuan Muslim di tingkat provinsi.

"Lalu, di 2023, kami mengadakan dua program Akademi Digital Lansia yang berfokus pada akses aman dan pintar digital, serta Sekolah Kebangsaan. Untuk tahun ini, fokus kami adalah lansia yang siap beradaptasi dengan dunia digital," tambahnya.

Senada dengan itu, Dr. Lilik Hamidah, Ketua Panitia, menyoroti bahwa semakin derasnya arus informasi digital kerap menimbulkan tantangan tersendiri bagi lansia. 

"Setiap hari kita menerima informasi yang sangat banyak, sering kali di antaranya adalah hoaks, penipuan, dan berita bohong," katanya.

"Akademi ini diadakan untuk memastikan lansia paham cara menyaring informasi tersebut, sehingga mereka tidak menjadi korban," tandas Udji.

Dengan antusiasme peserta yang tinggi, Akademi Digital Lansia ini menjadi langkah penting untuk membangun kesadaran digital di kalangan lansia. 

Program ini diharapkan mampu memperkuat kemampuan mereka dalam menjaga diri dari risiko penipuan dan hoaks di dunia digital, serta tetap aktif dan terlibat dalam perkembangan teknologi dengan bijaksana. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow