Konstruksi Retak, Jembatan Alternatif Mojokerto-Jombang Ditutup
Jembatan itu kini tidak boleh dilewati, karena khawatir sewaktu-waktu ambruk.
MOJOKERTO, SJP - Jembatan Pagerluyung yang sebelumnya dijadikan warga sebagai jalur alternatif dari Gedeg Mojokerto menuju Jombang ditutup sementara.
Jembatan yang melintasi aliran Sungai Brantas ini ditutup lantaran konstruksi bangunan pada tiang penyangga retak dan miring.
Jembatan tersebut merupakan aset milik Pabrik Gula (PG) Gempolkrep yang dibangun pada masa Kolonial Belanda tahun 1874.
Retaknya jembatan itu disebabkan curah hujan tinggi yang mengakibatkan debit air sungai naik dan arusnya sangat deras. Ditambah adanya sampah yang menumpuk di sekitar pilar jembatan.
"Akibat benturan dari sampah yang menumpuk terdorong aliran sungai," kata Humas PG Gempolkerp, Topan Pamungkas, Selasa (10/12/2024).
Mengantisipasi adanya kerusakan lebih parah yang membahayakan penggunaan jalan, pihak PG sepakat untuk menutup sementara akses jembatan tersebut.
Pantauan di lokasi, jembatan ditutup dengan besi portal. Petugas yang berjaga memberikan tanda, agar pengendara putar balik.
Sebelumnya, walaupun jembatan ini milik PG Gempolkerp, pihak perusahaan mengizinkan untuk dijadikan akses masyarakat umum dan petani tebu untuk kirim hasil panen ke penggilingan.
"Dua arah kita tutup. Ini membahayakan warga dan muatan tebu yang melintas," ujarnya.
Pihak manajemen PG Gempolkerp belum bisa memastikan kapan jembatan itu kembali dibuka. Hingga kini, pembersihan di bawah kolong jembatan masih dilakukan. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?