Kemarau Panjang, Santri Ponpes Raudlatul Muta’allimien Budidaya Bawang Merah Super

Santri Ponpes Raudlatul Muta’allimien Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur mengembangkan 4 varietas bawang merah untuk mengembalikan ketahanan ekonomi santri .

11 Nov 2023 - 15:30
Kemarau Panjang, Santri Ponpes Raudlatul Muta’allimien Budidaya Bawang Merah Super
Santri Ponpes Raudlatul Muta’allimien, mulai budidaya bawang merah super. (Foto: Armandsyah/SJP.com)

Kota Probolinggo, SJP - Kemarau panjang tahun ini dimanfaatkan dengan baik oleh santri Ponpes Raudlatul Muta’allimien Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Ponpes mengembangkan 4 varietas bawang merah.

Pengasuh Pesantren Raudlatul Muta'allimien, KH. Abdul Aziz, mengatakan, melalui inovasi pertanian ini, diharapkan ketahanan ekonomi santri bisa dikembalikan.

“Ada 4 varietas tanaman bawang merah yang kami kembangkan, Yakni jenis batu ijo, super batu, super Philip dan jenis bawang merah lokal Probolinggo,” katanya, Sabtu (11/11/2023).

Sistem tanam bawang merah itu pun menggunakan dua cara berbeda yaitu penanaman konvensional ala petani lokal dan penanaman kontemporer yang menggabungkan metode teori ilmiah dan empiris atau pengamatan langsung.

Proses pengembangan budidaya bawang merah 4 varietas tersebut, mendapat pendampingan dari Dosen Ilmu Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.

“Pemilihan 4 varietas bawang merah ini, nantinya akan disesuaikan mana yang cocok dengan karakter tanah, sistem tanam dan perawatannya. Sehingga nanti akan diketahui jenis bawang merah apa dan sistem bagaimana yang sesuai dengan kondisi di sini,” ujar lelaki yang akrab disapa Mas Acik ini.

Tak sendirian, pengembangan 4 varietas bawang merah unggulan ini juga menggandeng beberapa pihak, baik itu dari segi intensifikasi pertanian, maupun dari segi pendanaan.

Untuk tekhnis pertanian, pondok pesantren mendapat pendampingan dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

Sedangkan pendanaan, budidaya bawang merah super itu disokong oleh Bank Indonesia.

Budidaya ini, bukan semata karena bisnis saja tetapi juga pesan edukasi yang berusaha ditanamkan pihak pondok, pada para santri.

Keberadaan budidaya ini dapat mendukung penguatan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan jati diri sebagai petani. (*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow