Kecintaan Terhadap Budaya Dari Prof Dr Edi Sedyawati, Jadi Pembuka Event BWCF 2023

Perwakilan Perhimpunan Ahli Arkeologi Indonesia (PAAI), Dr Supratikno Rahardjo sampaikan pokok-pokok pikiran dan kontribusi dari Prof Dr. Edi Sedyawati, seperti kecintaannya dengan ilmu serta kebudayaannya.

24 Nov 2023 - 01:45
Kecintaan Terhadap Budaya Dari Prof Dr Edi Sedyawati, Jadi Pembuka Event BWCF 2023
Direktur Effeo Indonesia, Dr. Prof Arlo Griffiths membacakan pidato dihadapan ratusan penonton dalam pembukaan BWCF 2023, Kamis (23/11/2023)

Kota Malang, SJP - Acara Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) ke-12 resmi dibuka di Auditorium Lt 9 GKB A19 Universitas Negeri Malang, Kecamatan Lowokwaru, Kamis (23/11/2023) Malam.

Acara pembukaan itu dibuka dengan pertujukan gamelan dari siswa SMP dari desa Ngadas suku Tengger.

Setelah itu, dilanjutkan pembukaan dari Penasehat BWCF Romo Muji Sutrisno dan Rektor UM Prof Dr Hariyono.

Para penonton yang hadir sekitar 200 itu juga disuguhkan dengan pemutaran film dalam wawancara mendiang Prof Dr. Edi S melalui video yang diputar dalam aula.

Dalam film Ini menceritakan tentang bagaimana dia merawat dan melestarikan kebudayaan yang menjadi aset sejarah bangsa.

Setelah pemutaran film tersebut, dilanjutkan dengan diskusi dengan perwakilan Perhimpunan Ahli Arkeologi Indonesia (PAAI), Dr Supratikno Rahardjo.

Supratikno sampaikan 2 hal yg dikenalkan kepada masyarakat terkait bahwa pokok-pokok pikiran dan konstribusi dari Prof Dr. Edi Sedyawati 

Seperti kecintaannya dengan ilmu serta kebudayaannya.

"Dari film itu, kita mengambil 2 hal yang dikenalkan beliau (Prof. Dr. Edi S) kepada mahasiswa dan masyarakat, satu kecintaannya kepada Ilmu dan kedua kecintaannya kepada kebudayaan", ucap Supratikno.

Supratikno berharap, agar generasi muda dapat contoh apa yang sudah dilakukan oleh Prof Dr Edi yang telah melestarikan budaya Indonesia hingga akhir hayatnya.

"Tanpa disadari, keterbukaan dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi budaya Indonesia yang sebenarnya. Maka, saya harap kita semua dapat melanjutkan apa yang sudah dijalankan oleh beliau," terangnya.

Setelah diskusi, pemberian Anugerah Sang Hyang Kamahayanikan Award kepada Prof Dr Edi yang diwakilkan oleh Dr Supratikno dari Bhante Ditthi Sampano Thera.

Selain itu, dilanjut dengan peresmian buku 'Si Pamutung' yang dibedah oleh Repelita Wahyu Oetomo dari Balai Arkeologi Sumatera Utara.

Kemudian 'Surat tentang Kekasih' dipaparkan oleh penulisnya yakni Jean Pascal Elbaz, 'Ganesha', dan 'The Soul Borobudur'.

Pembukaan BWCF 2023 pun ditutup dengan pembacaan pidato kebudayaan oleh Dr. Prof Arlo Griffiths selaku Direktur Effeo Indonesia. (*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow