Kasus LSD Mulai Terjadi Banyuwangi, Pertama Ditemukan di Glagah

Data Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) hingga Oktober 2023 ini sudah ada 23 kasus LSD yang terjadi di Banyuwangi.

06 Oct 2023 - 07:15
Kasus LSD Mulai Terjadi Banyuwangi, Pertama Ditemukan di Glagah
Sapi milik peternak Banyuwangi, (dok. SJP)

Kabupaten Banyuwangi, SJP - Kasus Lumpy Skin Disease (LSD) ditemukan di Banyuwangi. Kasus pertama ditemukan pada Agustus lalu di sejumlah desa di Kecamatan Glagah. 

Data Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) hingga Oktober 2023 ini sudah ada 23 kasus LSD yang terjadi di Banyuwangi.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan Banyuwangi, drh Nanang Sugiarto mengatakan kasus ini pertama terjadi di Desa Tamansuruh dan Desa Kemiren.

Hingga kini kasus sapi yang terjangkit LSD teridentifikasi hanya di wilayah Kecamatan Glagah. Di kecamatan lain belum ada laporan.

"Ada 23 kasus dan seluruhnya di Kecamatan Glagah. Saat ini semuanya masih dalam penanganan," kata Nanang, Jumat (6/10/2023).

Pada saat kali pertama ditemukan, beruntung peternak segera melaporkan. Sehingga dinas segera melakukan penananganan. Kasus cepat teratasi dan tidak sampai memicu dampak yang parah hingga kematian. 

Pemicu kasus LSD di Kecamatan Glagah pun masih diteliti. Dinas masih melakukan kajian bagaimana virus ini bisa sampai di Kecamatan Glagah. Padahal notabene Glagah bukan menjadi kategori daerah risiko tinggi. 

"Kita masih lakukan surveilen. Tapi hasil uji lab dipastikan bahwa benar itu LSD," jelasnya. 

Berbagai kemungkinan muncul. Nanang menyebut pemicunya bisa jadi karena faktor kebersihan kandang atau juga faktor lalu lintas ternak.

"LSD ditularkan lewat vector nyamuk atau lalat. Jadi mungkin karena faktor kandang yang kotor atau lalu lintas ternak. Mungkin peternak kita ada yang mengambil sapi dari luar, kan kita belum tahu. Kita masih lakukan surveilen," bebernya.

Dinas sebetulnya sudah melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya adalah vaksinasi. 

Akan tetapi stok vaksin yang didapat dari Pemprov Jatim terbatas, sehingga tidak bisa mengcover seluruh wilayah Banyuwangi. 

"Kita dapat jatah 1.400 dosis dan itu masih sangat kurang," jelasnya.

Dengan ditemukannya kasus LSD di Banyuwangi, permintaan mengajukan permintaan vaksin tambahan. Saat ini masih diproses. 

"Dosis yang ada saat ini kita optimalkan untuk wilayah Glagah dan beberapa wilayah sekitarnya seperti Licin maupun Giri," kata dia. 

Pihaknya pun mengimbau para peternak melakukan pencegahan secara mandiri. Cara sederhananya dengan menjaga kebersihan kandang. 

Selanjutnya rutin menyemprot insektisida di sekitar kandang untuk membunuh vector pemicu LSD.

"Jadi bukan lagi disinfektan tapi sudah harus pakai insektisida untuk membunuh lalat atau nyamuk biar tidak menyebar kemana-mana," pintanya. (*)

Editor : Queen Ve

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow