Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede Siap Jadi Destinasi Baru Eduwisata Urban Farming di Jantung Kota Surabaya

Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede sukses jalankan simulasi Eduwisata Pertanian, menjadikannya sebagai destinasi baru wisata edukasi yang berlokasi di jantung Kota Surabaya.

07 Jun 2024 - 13:15
Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede Siap Jadi Destinasi Baru Eduwisata Urban Farming di Jantung Kota Surabaya
Salah satu siswa TK yang menjadi peserta simulasi Eduwisata Urban Farming Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Pada era modern ini, urban farming (pertanian perkotaan) telah menjadi tren yang terus berkembang di kota-kota besar sebagai solusi atas keterbatasan lahan pertanian konvensional.

Konsep memanfaatkan lahan-lahan terbatas di area perkotaan untuk bercocok tanam, baik untuk konsumsi pribadi maupun komersial ini menawarkan banyak manfaat, mulai dari aspek ekonomi, sosial, hingga lingkungan.

Namun, potensi dari penerapan urban farming ternyata masih bisa dikembangkan lebih jauh dari sekedar upaya pemenuhan bahan pangan, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata edukasi seperti yang dilakukan oleh Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede, Surabaya.

Melalui kelompok tani Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede, mereka sukses menggelar simulasi paket edukasi wisata (Eduwisata) Kampung Sayur Suroboyo (Kasuroboyo) mengenai Urban Farming.

Simulasi tersebut dilakukan dengan berkolaborasi bersama Mahasiswa program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) batch 6 Divisi Marketing & Promotion (Marpo) Eduwisata Pertanian Perkotaan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya.

Theresia Rianatika Tulimau selaku salah satu mahasiswa MSIB yang menjadi PIC Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede menjelaskan bahwa paket Eduwisata Urban Farming sendiri merupakan program unggulan dari DKPP Surabaya.

"Program ini bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan warga kampung, karena warga bisa memperoleh pendapatan tambahan dari produk hasil tani atau UMKM, juga dari jasa edukasi wisata," ujar mahasiswa Universitas Ciputra tersebut, Jum'at (7/5).

Nantinya Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede akan hadirkan 3 pilihan paket eduwisata yang bisa di reservasi dengan minimal peserta 10 pax, paket termurah yakni silver di harga Rp35.000 menawarkan pengalaman belajar mengenai urban farming dan pengolahan sampah.

Lalu paket kedua yakni gold di harga Rp85.000 menawarkan kelas tusuk jelujur untuk pemula dengan melihat praktek langsung oleh ibu-ibu setempat, dan terakhir ada paket platinum seharga Rp125.000 yang memungkinkan peserta untuk mengkombinasikan pengalaman dari 2 paket sebelumnya.

Sementara itu, Sean Abraham Lendeng selaku PIC sosial media Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede mengungkapkan bahwa ia cukup terkejut karena warga Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede sangatlah bersemangat dalam membuat konten sosial media.

”Awalnya saya kira warga belum terlalu familiar dalam membuat konten, ternyata saya malah dibuat kewalahan dalam membantu warga membuat konten seputar kampung dan urban farming,” terang mahasiswa Politeknik Negeri Bali itu.

Hal tersebut karena Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede sendiri bukanlah pemain baru dalam hal Urban Farming dan pengelolaan lingkungan, beragam inovasi seperti sistem tani Akuaponik, pengolahan kompos hingga Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) sudah siap untuk mereka kenalkan ke masyarakat.

Dijelaskan oleh Aseyan selaku ketua Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede bahwa awal tercetusnya gerakkan untuk melakukan menerapkan urban farming diawali dari keikutsertaan mereka dalam perlombaan Green and Clean di tahun 2018 dan menjadi juara.

"Sebelumnya kondisi kampung kumuh, lalu warga bersama-sama berinovasi dengan penerapan urban farming yang terus dikembangkan hingga akhirnya sekarang bisa menjalankan program Eduwisata," jelas Aseyan.

Dirinya juga menjelaskan, dengan dijadikannya Kampungnya sebagai destinasi Eduwisata, kedepan ia harus mulai menyesuaikan jadwal panen dengan jadwal eduwisata agar saat dikunjungi kondisi pertanian kampung tidak sedang kosong.

"Saya harap program ini dapat meningkatkan kelas Kampung kami, agar bisa mengundang lebih banyak wisatawan lokal maupun internasional, sehingga pendapatan warga juga UMKM disekitar Kampoeng Pintar bisa ikut meningkat” tandas Ketua Kampung yang dulu terkenal dengan inovasi robotnya itu.

Masih di lokasi yang sama, Ir. Adi Candra S.Si,M.Si. selaku selaku mentor posisi Marketing & Promotion Eduwisata pertanian Kasuroboyo merasa bangga terhadap Arek-arek Marpo dan warga kampung setempat karena berhasil melaksanakan Eduwisata Urban Farming.

"Pelaksanaan Eduwisata tidak mudah karena perlu kekompakan antar warga, bagi kami ini juga menjadi salah satu capaian arek-arek Marpo selama melaksanakan Magang di DKPP Surabaya," kata Adi.

Dirinya juga menyebut bahwa kehadiran Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede yang terletak di RT 03 RW 02 kel. Bubutan, kec. Bubutan membuat Kota Surabaya memiliki destinasi Eduwisata Urban Farming baru yang terletak tepat di jantung Kota Surabaya.

"Saya berharap dengan program ini, Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede bisa mewujudkan tata kelola yang lebih bermartabat dan berkelanjutan, juga menambah produktivitas warga karena pendapatan tidak hanya diperoleh melalui hasil produksi tani namun juga dari jasa Eduwisata yang ditawarkan," harap Mentor Marpo itu.

"Sedangkan untuk arek-arek Marpo, selaku Mentor saya harap mereka dapat menerapkan ilmu dari kampus kepada masyarakat, juga bisa mendapatkan pengalaman dan mengerti akan sebuah proses selama membangun masyarakat," pungkasnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow