Jelang Nataru, Titik Kemacetan Kota Batu Dipetakan
Untuk menghindari kemacetan, Polres bersama Dishub dan organisasi masyarakat akan terjun mengatur lalu lintas di area kemacetan. Bahkan Polres Batu akan mendirikan 5 pos pantau.
Kota Batu, SJP - Menjelang masa peak season Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Perhubungan Kota Batu mulai memetakan titik kemacetan yang menjadi langganan ketika memasuki event besar.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Batu, Agoes Machmoedi pada Minggu (10/12/3023) Kota Batu akan dibanjiri oleh wisatawan.
"Titik macet yang menjadi langganan setiap malam pergantian tahun baru karena peningkatan volume kendaraan diantaranya Jalan Ir. Soekarno, Simpang Tiga Pendem, Simpang Empat Arhanud hingga Jalur Alternatif via Karangploso," ungkapnya.
Tak hanya itu saja, untuk titik kemacetan lain berada di Simpang Tiga Bendo, Simpang empat Jalan Trunojoyo serta Jalan memasuki area Songgoriti atau area Pesanggrahan yang menjadi jalan satu-satunya kendaraan dari wilayah Malang Barat seperti kawasan Pujon, Ngantang, Kasembon.
“Untuk menghindari kemacetan, Polres bersama Dishub dan organisasi masyarakat akan terjun mengatur lalu lintas di area kemacetan. Bahkan Polres Batu akan mendirikan 5 pos pantau,” bebernya.
Beberapa pos pantau tersebut ditempatkan di Pendem, JTP 3, Alun-Alun Batu, pertigaan Bendo, dan Batu Love Garden (Baloga). Beberapa pos pantau juga bisa dimanfaatkan pengendara untuk istirahat, bahkan seperti Pos Alun-Alun Batu disediakan tempat pijat.
Ia juga membeberkan titik blackspot ada beberapa lokasi yang sering terjadi kecelakaan yang bahkan dari beberapa peristiwa mengakibatkan korban meninggal dunia juga wajib menjadi pantauan para wisatawan.
“Beberapa zona kecelakaan berisiko tinggi seperti Klemuk dan Jurang Susuh, Toyomerto, serta Jl. Dewi Sartika di depan Pasar Induk Kota Batu. Plt. Untuk itu penanganan segera terhadap area-area ini dan membahas berbagai langkah untuk meningkatkan keselamatan jalan,” paparnya.
Sehingga, salah satu solusi yang diusulkan adalah meningkatkan sarana dan prasarana yang sudah ada seperti pemasangan rambu dan marka jalan, papan petunjuk himbauan, serta penggunaan lampu penanda dan lampu peringatan, running light dan Guard Rail.
"Selain itu, juga terdapat usulan untuk melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik, seperti di Klemuk, Toyomerto, Jurang Susuh, dan Jalan Dewi Sartika. Namun kami tetap menghimbau pengendara maupun wisatawan harus berhati-hati saat mengemudi. Apalagi ketika lelah, pengendara bisa berhenti di pos pelayanan,” pungkasnya. (*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?