Jelang Akhir Tahun, Sejumlah Komoditas di Kota Batu Diprediksi Naik
Analisis Kebijakan Ahli Muda Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Kota Batu Diyah Wahyuni pada Senin (1/12/2024) mengungkapkan bahwa beberapa komoditas telah menyumbang inflasi. Tiga di antaranya adalah daging ayam ras, bawang merah, dan bawang putih.
KOTA BATU, SJP – Menjelang perayaan Natal dan tahun baru (Nataru), sejumlah komoditas di Kota Batu diprediksi mengalami lonjakan harga. Tingginya permintaan akibat meningkatnya mobilitas masyarakat selama musim liburan menjadi salah satu pemicu utama.
Analisis Kebijakan Ahli Muda Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Kota Batu Diyah Wahyuni pada Senin (1/12/2024) mengungkapkan, beberapa komoditas telah menyumbang inflasi. Tiga di antaranya adalah daging ayam ras, bawang merah, dan bawang putih.
“Ketiga komoditas ini mencatat inflasi sebesar 0,64 persen secara month to month. Hal ini disebabkan oleh cuaca yang kurang baik, sehingga hasil pertanian tidak maksimal. Bahkan, untuk bawang putih, pemerintah terpaksa mengandalkan impor guna menjaga keseimbangan pasokan dan kebutuhan,” jelas Diyah.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu, Nurbianto Puji, memprediksi ada tujuh komoditas yang akan berkontribusi terhadap inflasi pada momen akhir tahun. Di antaranya bawang, cabai, daging sapi, daging ayam, mi, telur, dan tepung.
“Kebutuhan komoditas tersebut meningkat karena selain menjadi bahan pokok masyarakat, juga digunakan oleh pelaku industri perhotelan dan restoran yang mempersiapkan liburan akhir tahun. Sebagai kota wisata, Kota Batu akan kedatangan banyak wisatawan, sehingga permintaan dari sektor ini melonjak signifikan,” ujar Nurbianto.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga dan inflasi, Pemkot Batu telah melakukan sejumlah langkah mitigasi. Salah satunya adalah menggelar operasi pasar murah di beberapa titik strategis. Hingga Oktober lalu, pasar murah telah dilaksanakan di Desa Oro-oro Ombo, Sumberejo, Giripurno, dan Pendem.
Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menilai operasi pasar murah efektif dalam menjaga daya beli masyarakat.
“Penjualan sembako murah ini berhasil menekan potensi inflasi di tingkat lokal. Selain itu, kami juga bersinergi dengan daerah lain untuk saling menyuplai komoditas. Contohnya, Kota Batu yang surplus hortikultura bekerja sama dengan Mojokerto untuk suplai telur dan beras,” jelasnya.
Selain operasi pasar, Diskumperindag juga akan memperketat pengawasan distribusi komoditas melalui inspeksi mendadak (sidak) ke pasar.
Langkah ini bertujuan untuk menghindari praktik penimbunan dan permainan harga, serta memastikan stok tersedia bagi masyarakat dan dengan upaya ini, Pemkot Batu berharap kebutuhan masyarakat selama musim libur akhir tahun tetap terpenuhi tanpa gejolak harga yang signifikan. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?