Rekapitulasi Pilwali Kota Probolinggo : Aminuddin - Ina Tumbangkan Petahana
Selama proses tersebut hingga proses rekapitulasi suara tingkat kota berakhir, tidak ada sanggahan yang diajukan oleh para saksi pasangan calon.
KOTA PROBOLINGGO, SJP - Pasangan calon nomor urut 03, dr. Aminuddin – Ina Buchori, secara resmi diumumkan sebagai pemenang dengan perolehan 53.520 suara atau 39,14 persen.
Hal itu, berdasarkan rekapitulasi hasil Pilwali 2024 pada Selasa, (03/11/2024) yang dibacakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU ) Kota Probolinggo.
Pasangan ini, yang dikenal sebagai pasangan "Amanah", berhasil mengungguli pesaing terdekat mereka, yaitu pasangan nomor urut 04, Hadi Zainal Abidin – Zainal Arifin, yang meraih 50.897 suara atau 37,22 persen.
Sementara pasangan nomor urut 02, Fernanda Zulkarnain – Abdullah Zabut, berada di posisi ketiga dengan 30.643 suara (22,41 persen).
Di posisi keempat, pasangan nomor urut 01, Sri Setyo Pertiwi – M. Rahman, mendapatkan 1.650 suara atau 1,20 persen.
Proses rekapitulasi tingkat kota hasil pemilihan Gubernur Jawa Timur dan Pilwali Kota Probolinggo tersebut dilaksanakan di gedung Paseban Sena di Jalan Suroyo Kota Probolinggo.
Proses rekapitulasi dimulai sekitar pukul 10.30 hingga 18.30, dengan dua kali jeda dalam acara tersebut.
Proses rekapitulasi tingkat kota ini dihadiri oleh jajaran KPU Kota Probolinggo, Bawaslu, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dari 5 kecamatan, serta para saksi pasangan calon untuk Pilgub Jatim maupun Pilwali Kota Probolinggo.
Proses rekapitulasi dimulai dari Pilgub Jatim, di mana lima PPK bergantian membacakan rekapitulasi suara masing-masing.
Setelah itu, dilakukan rekapitulasi suara pilwali dengan lima PPK kembali bergantian.
Selama proses tersebut hingga proses rekapitulasi suara tingkat kota berakhir, tidak ada sanggahan yang diajukan oleh para saksi pasangan calon.
Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal, menyatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 di Kota Probolinggo berjalan lancar.
Hingga tahapan pembacaan perolehan suara tingkat kota, semua proses berjalan aman, lancar, kondusif, dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Selain itu, KPU akan menunggu selama tiga hari jika ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Nantinya jika tidak ada, MK akan bersurat ke KPU RI, misalkan Kota Probolinggo tidak ada gugatan," ujarnya. (**)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?
