Jamin Ketersediaan Air Bersih, Program HAMP di Lamongan Sasar 1.035 Rumah
Alokasi program hibah air minum pedesaan (HAMP) yang diperoleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan sebesar 2 Milyar Rupiah dari Kementrian PUPR. Besaran tersebut dialolasikan untuk 1.035 sambungan rumah (SR) yang tersebar di 12 desa.
Kabupaten Lamongan , SJP - Sebanyak 1.035 rumah Masyarakat Berpengasilan Rendah (MBR) di Kabupaten Lamongan, menerima pemasangan sambungan air minum gratis.
Hal tersbut dilakukan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum perpipaan pada masyarakat pedesaan.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (Perkim) Kabupaten Lamongan, Edy Yunan Achmadi, menegaskan, pemasangan sambungan air minum tersebut guna meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat, melalui tersedianya air minum yang bersih untuk masyarakat pedesaan, Rabu (4/10/2023).
“Adanya sistem air bersih desa yang efektif, tentu ini nanti akan memberikan dampak positif di berbagai hal untuk masyarakat pedesaan. Akses air bersih yang memadai nantinya dapat diperuntukkan dalam keperluan sehari-hari, seperti minum, mandi, dan mencuci. Sehingga akan seiring dengan meningkatnya kesehatan, sanitasi masyarakat, dan membantu meningkatkan produktivitas untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Yunan.
Di tahun 2023 ini, alokasi program hibah air minum pedesaan (HAMP) yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Lamongan sebesar Rp 2 miliar dari Kementrian PUPR. Besaran tersebut dialolasikan untuk 1.035 sambungan rumah (SR) yang tersebar di 12 desa.
“Tahun ini kita mendapatkan alolasi 2 milyar dari pemerintah pusat. Yang kita alokasikan ke 12 desa. Dimana secara keseluruhan mendapat SR sebanyak 1.035 SR. Dan alhamdulillah progres fisik di lapangan sudah terbangun 100%, sesuai target dari pusat untuk pasangan SR maksimal minggu ke 2 Oktober 2023,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Yunan, lokasi sasaran HAMP merupakan daerah yang pernah mendapatkan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) yang didukung surat keterangan kelayakan dan rekomendasi untuk pengembangan layanan (idle capacity).
Sedangkan, penerima manfaat HAMP merupakan masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki daya listrik terpasang pada rumah tangga di bawah 1.300 VA atau tidak memiliki sambungan listrik, serta bersedia memenuhi persyaratan sebagai pelanggan Hippam
Untuk mendukung terealisasinya program tersebut, Dinas Perkim Lamongan terus berupaya mengurangi gap cakupan pelayanan terhadap target universal akses air minum, serta meminimalisir idle capacity (kapasitas air minum PDAM yang belum termanfaatkan) utamanya di perdesaaan.
Yunan berharap, program HAMP tersebut dapat terus berkelanjutan dan diikuti oleh Pemkab Lamongan untuk menghdirkan 100% air minum layak. (*)
Editor
What's Your Reaction?