Jadilah Seorang Pemimpin Sebagai Pendamping Rakyat dan Dicintai Rakyat

Seorang pemimpin pada hakikatnya adalah melayani, hal ini sesuai Hadist Riwayat (HR) Ibnu Asakir dan Abu Nu’aim. Sehingga pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpin, lantaran menjadi pemimpin berarti mendapat mandat untuk melayani rakyat.

14 Feb 2024 - 05:01
Jadilah Seorang Pemimpin Sebagai Pendamping Rakyat dan Dicintai Rakyat
Pemred SuaraJatimPost.com, Cahyono (dok/SJP)

Kota Malang, SJP - Konstelasi politik Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Gubernur (Pilgub), dan Pemilihan Bupati/Wali Kota (Pilbup/Pilwali) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, tentunya untuk memilih pemimpin yang terbaik. 

Sehingga diantara sekian calon tersebut, nantinya mereka akan menjadi pelayan masyarakat dan bukan dilayani masyarakat. Pemilu yang diselenggarakan pada 14 Februari 2024 ini, para calon berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin untuk lima tahun kedepan.

Seorang pemimpin pada hakikatnya adalah melayani, hal ini sesuai Hadist Riwayat (HR) Ibnu Asakir dan Abu Nu’aim. Sehingga pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpin, lantaran menjadi pemimpin berarti mendapat mandat untuk melayani rakyat. 

Untuk itu, seorang pemimpin harus memiliki visi dan misi pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Selain itu, kesuksesan seorang pemimpin bukan terletak pada kemampuannya, dan tidak hanya duduk di kursi saja, tapi terletak pada kemampuannya duduk di hati orang yang dipimpinnya.

Pemimpin yang dicintai rakyatnya adalah pemimpin yang dapat mengayomi, melayani, menyayangi, dan membela rakyat, serta tidak berbuat dzalim kepada rakyat. 

Dalam sabda Nabi SAW berbunyi, Takutlah kamu akan doa seorang yang terdzalimi (teraniaya), karena doa tersebut tidak ada hijab (penghalang) di antara dia dengan Allah (HR Bukhari dan Muslim). Sedangkan ada tiga aspek dalam melayani rakyat.

Pertama, melayani dengan hati (khidmah bil-qalb). Melayani harus dimulai dari dalam diri. Kepemimpinan sejati dimulai dari dalam hati, lalu bergerak ke luar untuk melayani mereka (rakyat) yang dipimpinnya. 

Ciri pemimpin yang melayani dengan hati adalah, tujuan utama pemimpin adalah melayani kepentingan rakyat, yakni memiliki kerinduan untuk membangun dan mengembangkan rakyat, memiliki perhatian terhadap kebutuhan rakyat;akuntabilitas, penuh tanggungjawab dan dapat diandalkan, mau mendengar keluhan dan harapan rakyat, dan dapat mengendalikan ego dan kepentingan pribadinya.

Kedua, melayani dengan kepala/pikiran (khidmah bil-aql). Hal penting dalam melayani dengan pikiran adalah memiliki visi yang jelas; responsive atau tanggap dalam setiap persoalan, kebutuhan, dan harapan rakyat, aktif dan proaktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan dan tantangan, dan performance coach atau menjadi pelatih atau pendamping bagi rakyat.

Ketiga, melayani dengan tangan (khidmah bil-yad). Pemimpin yang melayani dengan tangan adalah pemimpin tidak sekedar memuaskan rakyat, tetapi juga memiliki kerinduan untuk mengemban amanah dengan baik, fokus pada hal spiritual dibandingkan sekedar kesuksesan duniawi, mau belajar dan menselaraskan diri terhadap komitmen beribadah dan melayani rakyat.

Jika seorang pemimpin dapat menjalankan pelayanan yang berbasis hati, pikiran, dan tangan yang dijadikan sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah SWT, maka akan dapat mengantarkan kepada kehidupan bangsa Indonesia menjadi lebih baik di bawah Ridha-Nya.

Penulis: Cahyono, Pimpinan Redaksi (Pemred) SuaraJatimPost.com.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow