Ini Motif Wanita Pelaku Pembacokan di Hotel Red Doorz Bojonegoro

Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap pelaku NN alias W (36), pelaku saat itu gelap mata, yang disebabkan ekonomi dan beban hidup yang cukup berat karena mengurus dua buah hatinya seorang diri.

09 May 2024 - 21:00
Ini Motif Wanita Pelaku Pembacokan di Hotel Red Doorz Bojonegoro
Golok yang digunakan pelaku. (Foto: Abrori/SJP)

Kabupaten Bojonegoro, SJP- Setelah berhasil meringkus wanita pelaku pembacokan di hotel Red Doorz di jalan Dewi Sartika Kelurahan Karang Pacar Kabupaten Bojonegoro, Polisi akhirnya berhasil menguak motif tragedi berdarah di kamar nomor 111 pada Rabu (8/5) kemarin.

Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap pelaku NN alias W (36), pelaku saat itu gelap mata, yang disebabkan ekonomi dan beban hidup yang cukup berat karena mengurus dua buah hatinya seorang diri.

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengungkapkan, W harus mengurus dua anaknya yang masih berusia 8 tahun, seorang diri, hal itulah yang menyebabkan ibu dua anak tersebut gelap mata.

“Jadi motifnya bukan masalah asmara,” ungkap AKP Fahmi Amarullah, Kamis (9/5/2024).

ASH (21), korban, yang merupakan sopir mobil rental ternyata sudah disewa pelaku sejak 25 April 2024 lalu, singkat cerita, pada Minggu 5 Mei 2024, pelaku mengajak korban ke Kabupaten Bojonegoro untuk menjual tanah kepada pembeli yang berada di Kabupaten Bojonegoro. Korban juga dijanjikan diberi komisi senilai Rp 50 juta jika tanahnya sudah terjual.

“Korban dijanjikan akan diberi Rp 50 juta setelah tanah yang diakui miliknya itu terjual di Bojonegoro,” lanjutnya.

Di Kabupaten Bojonegoro, korban dan pelaku menginap di Hotel Red Doorz yang berada di jalan Dewi Sartika selama kurang lebih 3 hari. Korban berada di kamar nomor 114, sedangkan pelaku berada di kamar nomor 111.

"Selama menginap di hotel, pelaku tak pernah keluar kamar. Pelaku hanya keluar ketika hendak makan dan beli kebutuhan anaknya," tandas AKP Fahmi Amarullah.

Di hari kejadian, Rabu (8/5/2024) kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB, korban dipanggil ke kamar pelaku, dan katanya akan diberi surprise.

"Korban mengira akan mendapat komisi Rp 50 juta yang telah dijanjikan itu," bebernya.

Sesampainya di kamar pelaku nomor 111, korban diminta duduk di kursi. Kemudian, korban di tali menggunakan lakban di bagian mata, tangan, dan kaki. Namun, korban masih bisa mengintip sedikit dari celah lakban yang ada pada matanya.

Saat di kamar pelaku, korban diminta duduk di kursi, tanpa menaruh curiga, korban menuruti semua perintah pelaku. Mata korban kemudian ditutup menggunakan lakban, namun masih ada sedikit celah untuk melihat.

"Saat matanya dilakban, korban melihat melalui sedikit celah, ternyata pelaku sudah memegang golok dan bersiap membacok korban," tandasnya.

Korban yang berhasil mengelak sempat terkena sabetan golok di kepala bagian kiri, lalu mencoba merebut golok dari tangan pelaku. Saat hendak merebut golok itu, lengan kiri korban juga terkena sabetan.

“Korban kemudian lari keluar kamar dan mencari pertolongan kepada warga setempat dan diantar ke Puskesmas Kota Bojonegoro,” terangnya.

Saat korban berhasil meloloskan diri dan mendapat pertolongan, pelaku langsung kabur dengan membawa serta kedua anaknya yang berusia 8 tahun tersebut, dan sempat meminta pertolongan kepada warga setempat, dengan dalih ia baru saja bertengkar dengan suaminya, agar mendapatkan iba dari warga.

"Setelah itu, pelaku mencari jasa ojek online mobil, dan meminta untuk diantarkan ke Purwodadi-Jateng dengan biaya sekitar Rp 1,3 juta," pungkasnya.

Tak kurang dari 6 jam, polisi berhasil menemukan jejak pelaku, dan langsung meringkusnya di wilayah Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow