Ikonik, Jembatan Desa Gubrih Bondowoso Jadi Spot Swafoto yang Instagramable

Bagi muda mudi yang ingin menikmati pemandangan dari atas jembatan gantung, datang saja ke Desa Gubrih Kecamatan Wringin. Yuk datang dan kunjungi!!

08 Jun 2024 - 16:15
Ikonik, Jembatan Desa Gubrih Bondowoso Jadi Spot Swafoto yang Instagramable
Salah seorang pengunjung yang tengah berswafoto di jembatan gantung Desa Gubrih (Foto : Pemdes Gubrih/SJP)

Kabupaten Bondowoso, SJP - Pandai memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh desa, memang menjadi modal penting bagi kepala desa dalam mendongkrak perekonomian masyarakat.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Kepala Desa Gubrih Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso, yang menggunakan Dana Desa untuk memanfaatkan potensi dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Abdul Bari, sosok Kepala Desa yang juga mantan wartawan ini, membangun jembatan gantung ikonik yang menghubungkan dua dusun di Desa Gubrih.

Saking uniknya dengan latar belakang pemandangan pegunungan, jembatan gantung sepanjang 21 meter dan lebar 1,5 meter tersebut viral di Instagram.

Banyak warga setempat, bahkan dari luar Desa Gubrih yang datang bersama pasangan dan keluarganya, hanya untuk berswafoto di atas jembatan gantung yang memakan anggaran Rp 60 juta itu.

Warga yang datang, khususnya muda mudi, dapat menghirup udara segar, karena jembatan tersebut berada di kaki pegunungan. Selain itu juga terdapat hutan, lahan milik warga dan hamparan sungai di bawah jembatan.

Mereka pun menguploadnya di akun media sosial, baik di Facebook maupun di Instagram. Sontak saja, jembatan yang menjadi jalan alternatif menuju Bukit Bercinta di Atas Awan itu viral di media sosial.

Selain ikonik dan menjadi spot swafoto, jembatan gantung yang menghubungkan Dusun Krajan dan Batu Putih ini, juga menjadi jalan alternatif tercepat bagi para petani untuk menuju ke kebunnya dan mengangkut hasil panen.

Kepala Desa Gubrih, Abdul Bari menjelaskan, renovasi dilakukan lantaran jembatan tersebut sudah lama tidak diperbaiki dan tidak layak digunakan.

"Kami pun kemudian menganggarkan melalui Dana Desa tahap I tahun 2024 dengan besaran Rp 60 juta. Ini juga sudah melalui musyawarah dan menjadi usulan warga Desa Gubrih,” katanya, saat dikonfirmasi, Sabtu (8/6/2024).

Melihat potensi yang dimiliki desanya, mantan wartawan ini juga berencana akan membangun destinasi wisata glamping di sekitar jembatan, untuk menarik perhatian masyarakat dan wisatawan datang ke desanya.

"Mudah-mudahan tahun depan bisa dibangun wisata glamping, sehingga semakin memberikan daya tarik muda mudi untuk datang ke desa kami," harap pria yang akrab dipanggil Cak Bari ini.

Pria kelahiran 5 Oktober 1972 ini juga menjelaskan, jembatan gantung ikonik tersebut menjadi jalan alternatif menuju Bukit Bercinta di Atas Awan. Sebuah bukit yang menyajikan pemandangan pedesaan di Kecamatan Wringin.

"Bukit Bercinta di Atas Awan merupakan nama bukit tertinggi atau paling puncak yang letaknya berbatasan dengan Kabupaten Situbondo. Dari bukit itu, kita bisa melihat seluruh rumah warga di Kecamatan Wringin," ungkapnya.

Kendati demikian, dirinya berpesan kepada warga untuk bersama - sama merawat jembatan gantung tersebut. Bahkan dirinya mengimbau agar warga tidak melintas dengan membawa muatan berat.

"Mari kita jaga dan rawat bersama. Bagi warga yang membawa muatan berat, kami harap tidak melewati jembatan ini. Semoga jembatan ini bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya. (*)

Editor: Tri Sukma 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow