Hari Anak Nasional: Pemerhati Ajak Orang Tua Matikan Handphone Demi Tumbuh Kembang Anak

Anak-anak memerlukan contoh pendidikan yang baik dari rumah, sehingga ibu dan ayah harus sepakat menjadi orangtua yang beriringan, harmoni dan selaras dalam mengasuh tumbuh kembang anak.

24 Jul 2024 - 21:00
Hari Anak Nasional: Pemerhati Ajak Orang Tua Matikan Handphone Demi Tumbuh Kembang Anak
Didi Dyan bersama anak-anak Kota Surabaya (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Meskipun Hari Anak Nasional yang diperingati pada 23 Juli kemarin telah berlalu, semangat dan refleksi dari tema yang diusung pada tahun ini, yakni "Anak Terlindungi, Indonesia Maju" masih terasa menggelora.

Di berbagai sudut kota, mulai dari ruang kelas hingga lingkungan bermain, diskusi tentang cara terbaik mendukung tumbuh kembang anak sebagai penerus bangsa terus digaungkan oleh berbagai pihak.

Tak terkecuali dari pemerhati pendidikan anak di Surabaya, yakni Dyan Mukti Rahayu, ST atau yang akrab disapa Bunda Didi yang memiliki tanggapan tentang pentingnya dukungan orang tua serta lingkungan terhadap upaya mewujudkan generasi yang berkualitas.

"Salah satu upaya pemerintah untuk menangani situasi seperti ini adalah mengajak para orang tua dan masyarakat sekitar semakin peduli, selalu ada untuk anak-anaknya, menjadi tempat bercerita dan saling menjaga komunikasi 2 arah," sebutnya kepada suarajatimpost.com, Rabu (24/7).

"Dan salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan gerakan menyimpan handphone bagi orang tua," imbuh perempuan yang juga seorang penulis, pelukis dan arsitek dengan nama panggung Didi Dyan itu.

Dirinya yang juga seorang konsultan kreatifitas untuk sekolah, guru dan anak menegaskan bahwa gerakan menyimpan handphone orang tua itu meminta dampak yang signifikan dalam proses tumbuh kembang anak-anak.

"Bila sedang bersama anak-anak, sebaiknya orang tua bisa mematikan handphone untuk sementara waktu, karena anak-anak membutuhkan perhatian, pelukan, menatap mata orang tua dan saling menjaga hati," jelasnya.

Baginya, anak-anak memerlukan contoh pendidikan yang baik dari rumah, sehingga ibu dan ayah harus sepakat menjadi orang tua yang beriringan, harmoni dan selaras dalam mengasuh tumbuh kembang anak.

"Tidak bisa dipungkiri, anak-anak sekarang bahkan dari batita, balita, masa pertumbuhan sampai remaja, sangat pintar, kritis, cerdas, kreatif, dan bahkan sangat kritis dan detail dalam mengartikan dan melihat suatu keadaan," ucap Bunda Didi.

"Jadi sebaiknya kita bersama-sama menjadi orang tua yang smart, yang bisa menjawab dengan logika, mencari sumber kebenaran dan kenyataan yang ada," sambungnya.

Bukan sekedar ucapan, Bunda Didi juga melakukan aksi nyata dalam upaya membantu anak tidak tergantung dengan handphone, dengan mengisi sebuah kegiatan sebagai pemateri tentang kreatifitas anak dari barang bekas.

Lebih lanjut, Bunda Didi yang juga anggota pengurus Forum Paud Provinsi Jawa Timur dan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) Provinsi Jawa Timur ini mengatakan, gerakan menyimpan handphone oleh orang tua dapat mengurangi intensitas kegemaran anak pada kecanduan terhadap handphone.

"Dengan gerakan tersebut, maka akan berdampak pada minimalisasi dan menghindarkan anak-anak untuk melihat cerita-cerita dan berita-berita yang kurang baik, misalnya tentang kekerasan, bullying, dan hal-hal yang kurang patut dilakukan oleh anak-anak yang cenderung meniru dan melakukan," ujarnya.

Terakhir, Bunda Didi berpesan bahwa pendekatan pribadi dari orang tua saja tudak cukup, namun pendekatan dari tenaga pendidik, keluarga, lingkungan sekitar juga dibutuhkan dalam memberikan edukasi yang lembut dan penuh nilai positif beserta contoh yang baik dan religius. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow