Guru Adalah Tauladan Inspirasi Murid Sekaligus Aset Dunia Akherat Jaga Peradaban SDM Unggul
Guru adalah tauladan Inspirasi murid sekaligus aset dunia akherat menjaga peradaban sumber daya manusia unggul dalam kedisiplinan, keagamaan, kesopanan, salam, dan akhlak terpuji lainnya.
Surabaya, SJP - Juli 2022, Hadi Purnomo resmi menjadi kepala sekolah SD Khadijah.
Kiprah disandang sebelumnya, telah menjadi guru di sekolah sejak tahun 2006 silam.
"Menjadi guru adalah aset dunia akhirat," tuturnya.
Mengajar dan mendidik anak-anak agar menjadi pribadi yang hebat dan berakhlak mulia adalah kebahagiaan bagi seorang guru, kata Hadi.
Ia ceritakan selalu aktif untuk berkegiatan setiap bulan dengan gasah terus kemampuan jadi guru tauladan baik, kepada anak didik melalui pelatihan pembelajaran.
"Untuk terus mengukur dan asah kemampuan diri kami secara optimal sebagai tenaga pengajar dengan mengadakan acara ESI (Evaluasi, Sharing, dan Informasi). Didalamnya, saya memberikan arahan umum terkait pembelajaran, layanan sekolah, program sekolah, atau pengembangan lainnya. Arahan lebih spesifik diberikan secara pribadi," kenangnya.
Secara pribadi, Hadi selalu mengapresiasi pencapaian guru dan karyawan. Namun, secara kelembagaan, apresiasi diberikan setiap bulan kepada guru dan karyawan terbaik. Guru dan karyawan terbaik dipilih berdasarkan rapor kinerja bulanan yang dikelola oleh tim UPM (Unit Penjaminan Mutu).
Tentu saja, arah pembelajaran guru-guru sangat ditentukan oleh pimpinan sekolah.
Namun, untuk tingkatkan pedagogik dan profesionalisme guru, dirinya undang personel yang ahli untuk memberikan wawasan terkait perkembangan dunia pendidikan misalnya, pengawas, dosen, atau guru ahli.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh guru maupun siswa dengan adanya kompetensi pedagogik, yaitu guru dapat memahami terkait metode analisa peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif siswa dan guru.
Bekal itulah, menurut Hadi menjadi disiplin pemahaman perkembangan kepribadian siswa dan merefleksikannya dalam proses pembelajaran.
Hal lain bagi seorang guru, bukan hanya soal tanggungjawab moral ruang kelas saja. Melainkan di ruang lingkup organisasi dibawah yayasan yang dinaungi oleh NU dari Yayasan juga memiliki peraturan etika kehidupan islami.
Hal ini membuat guru-guru di sekolah SD hingga SMA Khadijah benar-benar paham bagaimana menjadi teladan yang baik bagi anak didik.
Menurutnya, guru-guru di sekolah juga wakil orangtua mampu menjadi teladan dalam kedisiplinan, keagamaan, kesopanan, salam, dan akhlak terpuji lainnya.
"Sebesar apapun gaji guru, saya kira itu tidak sebanding dengan apa yang telah dilakukan guru-guru untuk anak-anak didiknya. Mereka mampu tersenyum di dalam kelas meskipun di rumah keluarganya sakit," kilas Hadi.
Jadi guru bukanlah pilihan, tetapi panggilan nurani untuk menjadikan generasi termotivasi agar anak-anak di kelas butuh bantuan tentang keilmuan dan pengetahuan mampu diserap secara total melakukan apa yang mereka bisa untuk anak-anak didiknya.
"Hal ini sungguh sangat tidak ternilai," sanjungnya menilai sosok guru adalah pahlawan tanpa pamrih jasa terus melakukan pengabdian.
"Dalam peringatan Hari Guru Nasional, saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para guru yang telah luar biasa membimbing anak-anak. SD Khadijah menjadi lembaga besar karena para wali murid puas dengan layanan guru di sekolah," ucapnya.
"Ciri guru yang berhasil adalah guru tersebut selalu dikenang muridnya," cetusnya.
Dan perkembangan guru, menurut Hadi, sebagai mentor dari pengajar adalah ketika alumninya (murid) datang menemui gurunya dengan kondisi yang sukses.
Untuk itu, kepala sekolah yang dulunya juga berangkat dari pengajar anak didik sekolah juga berharap para guru SD Khadijah semakin bangga menjalani tugas mulia sosok guru untuk kebaikan bangsa.
"Tingkatkan terus profesionalisme sehingga menjadi guru yang disayang dan dinantikan murid-murid kita untuk panutan tauladan bagi generasi sekarang dan mendatang tetap mengabdikan ilmu pengetahuan guna kebaikan peradaban sumber daya manusia unggul," tuturnya. (*)
Editor: Trisukma
What's Your Reaction?