Gila! Bandar Narkoba Kelas Kakap di Mojokerto Sediakan Bilik Khusus 'Nyabu'

Selain menyediakan bilik, bandar Cak Rul juga menyediakan alat-alat untuk menghisap sabu, seperti korek api dan pipet.

19 Jan 2024 - 18:30
Gila! Bandar Narkoba Kelas Kakap di Mojokerto Sediakan Bilik Khusus 'Nyabu'
Petugas dari Satreskoba Polres Mojokerto saat menunjukkan beberapa barang bukti dan 4 tersangka saat rilis di Mako Polres Mojokerto, Jumat (19/01/2024)(SJP)

Kabupaten Mojokerto, SJP - Entah apa yang ada dibenak KA (Cak Rul) (54), warga Dusun Sumber, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro yang akhirnya terjerumus /menjadi bandar narkoba.

Satreskoba Polres Mojokerto tangkap KA setelah pengembangan dari dua pengedar sebelumnya diringkus, yakni AY (28), warga Dusun Sumber, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, serta S alias Cak Yo, 52 tahun, warga Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Pasuruan.

Kasat Reskoba Polres Mojokerto AKP Marji Wibowo katakan pihaknya terlebih dahulu meringkus AY & Cak Yo di 2 lokasi berbeda, pada Minggu, (14/01/2024) lalu.

Dari tangan AY, polisi sita barang bukti satu paket sabu kemasan plastik klip dengan berat 0,32 gram.

Dia ditangkap di depan minimarket di Dusun Wates, Desa Watesnegoro, Kecamatan Ngoro.

"Untuk tersangka S, kita amankan di pinggir jalan yang terletak di Desa Glatik Kecamatan Ngoro. Dari tersangka S, polisi menyita barang bukti 1 paket sabu kemasan plastik klip dengan berat 0,86 gram," ujarnya, Jumat (19/01/2024).

AKP Marji menjelaskan, dari pengakuan 2 pengedar, mereka mendapatkan barang haram tersebut dari Cak Rul.

Selain itu, petugas juga meringkus orang kepercayaan alias kurir sabu langganan Cak Rul, yaitu SU (56) tahun, yang juga orang satu kampung bandar kelas kakap si Cak Rul.

"Pada Senin (15/01/2024) dinihari, kami menggerebek rumah Cak Rul. Hasilnya, petugas menemukan bilik-bilik yang berada di dalam rumahnya yang digunakan sebagai tempat untuk pembeli atau pasiennya mengonsumsi sabu," terangnya.

AKP Marji menyebut, rumah khusus nyabu itu sangat berdekatan dengan rumah utama Cak Rul.

"Mekanismenya, si pelanggan beli langsung nyabu di tempat itu, ada empat kamar di rumah dia. Total ada tiga rumah, rumah utama, rumah anaknya, terus satu rumah lagi ada bilik-bilik untuk nyabu di situ," lanjutnya.

Selain menyediakan bilik, lanjut AKP Marji, bandar Cak Rul menyediakan alat-alat untuk menghisap sabu, seperti korek api dan pipet.

Tak tanggung-tanggung, pelanggan Cak Rul bisa mencapai 15-20 orang saat di waktu akhir pekan.

"Kalau mau dibawa pulang atau dipakai di situ harganya sama. Tempat & alat-alatnya sudah disediakan. Jika ramai, malam minggu bisa tembus 15-20 orang, kalau hari biasa, sekitar 5-10 orang," tegasnya.

Bilik nyabu milik Cak Rul, ucap AKP Marji, dibangun di dalam rumah yang bersebelahan dengan rumah utama.

Setelah jumlah sabu yang ingin dibeli sang tamu diketahui, Cak Rul akan mengajak para tamu ke bilik tersebut.

AKP Marji tambahkan, Cak Rul juga pasang sejumlah CCTV di sekitar rumahnya untuk pantau pada saat dirinya akan dilakukan penangkapan oleh petugas.

"Jadi, di seputaran rumah tersangka tersebut juga dikelilingi oleh beberapa CCTV yang diduga CCTV tersebut digunakan oleh tersangka sebagai alat pemantau," tambahnya.

Bandar kelas kakap itu sudah diintai oleh polisi sejak 6 bulan lalu sehingga petugas sempat kesulitan untuk menangkap tersangka.

Selain dilindungi orang kampung, Cak Rul juga selalu ditemani sebilah celurit saat tertidur.

"Saat dia (Cak Rul) kita gerebek, dia lagi ngeloni sajam itu. Makanya, kita ambil serangan fajar waktu subuh itu dan dia dalam keadaan lengah tertidur," terangnya.

Dari hasil penyelidikan, AKP Marji menyebut, tersangka Cak Rul sudah menerima paketan sabu sebanyak 500 gram atau setengah kilogram 1 bulan lalu.

Sehingga, saat waktu tersangka ditangkap oleh petugas Satresnarkoba, sabu tersebut sudah habis diedarkan.

"Jadi, bosnya Cak Rul ini dari Kota Batam. Sehingga, dia beli per 1 gramnya itu bisa Rp850 ribu, jadi dari bandar besarnya. Sekali transfer Rp20-25 juta, besar dia," katanya.

Kini, petugas terus memburu para pengedar sabu yang direkrut tersangka Cak Rul yang terindikasi sebanyak 5 orang yang merupakan tetangganya.

"Kita juga masih mendalami aliran dana yang masuk dan keluar dari jaringan tersangka Cak Rul, dengan nomor-nomor rekening yang disita petugas. Itu digunakan sebagai alat transaksi narkotika," pungkasnya.(*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow