Gerakan Pangan Murah Dipilih Pemkab Jombang Untuk Kendalikan Inflasi Daerah
Gerakan pangan murah menjadi pilihan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang untuk kendalikan harga pangan di pasaran. Mengingat saat bulan Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri 2024, harga kebutuhan pangan cenderung naik.
Kabupaten Jombang, SJP - Gerakan pangan murah menjadi pilihan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang untuk kendalikan harga pangan di pasaran. Mengingat saat bulan Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri 2024, harga kebutuhan pangan cenderung naik.
Pemkab Jombang melalui Dinas Ketahanan Pangan terpantau bersinergi dengan Polres Jombang, Bulog, menggelar Gerakan Pangan Murah dalam rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di wilayah Kabupaten Jombang, Jumat (15/03/2024).
Pj Bupati Jombang Sugiat bersama Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi, Dandim 0814 Letkol Kav Devid Eko Junanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang Nur Kamalia SKM, M.Si, serta Kepala OPD terkait lainnya untuk turut memantau jalannya pelayanan Gerakan Pangan Murah.
"Gerakan Pangan Murah ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Jombang juga langkah konkret untuk merespons kondisi saat ini akibat dari inflasi," ungkap Pj Bupati Jombang Sugiat.
Inflasi daerah telah berimbas pada kenaikan harga kebutuhan bahan pangan, tentu akan dirasa berat oleh masyarakat. Dampak lebih lanjut menurunnya daya beli masyarkat.
"Kita akan terus evaluasi kegiatan Gerakan Pangan Murah yang diupayakan untuk membantu kebutuhan ekonomi masyarakat ini," terang Pj Bupati.
Pihaknya meyakini intervensi terus menerus mengenai pengadaan pangan murah akan membua harga pangan terjangkau dan stabil.
"Kita berharap dapat balance ya, sebab kalau harga berasnya terlalu rendah juga akan berimbas ke petani. Kita berharap semuanya akan segera stabil," tandas Pj Bupati Jombang Sugiat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Nur Kamila menyampaikan pada Gerakan Pangan Murah di Polres Jombang pihaknya menyediakan beras sebanyak 4 ton, telur sebanyak 50 kg, minyak goreng 100 liter kemasan bantal, daging ayam 50 kg, gula pasir 100 kg, dan frozen food.
"Komoditas yang tersedia dijual dengan harga dibawah pasar," ujar Nur Kamila.
Dengan adanya gerakan pangan murah, diharapkan semua lapisan masyarakat dapat menikmati pangan yang cukup dan sehat tanpa harus merasa terbebani oleh harga yang tinggi.
"Semoga inisiatif ini juga dapat memperkuat ketahanan pangan lokal dan meningkatkan kesejahteraan para petani serta pelaku usaha di sektor pertanian," pungkasnya. (*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?