Geber Tandem, Cara Sinergis Kecamatan Curahdami Bondowoso Cegah Demam Berdarah

Bertajuk "Geber Tandem" (gerakan bersama tanggulangi demam berdarah) Camat, Kepala Puskesmas dan Muspika Plus Kecamatan Curahdami mengedukasi masyarakat dan turun langsung ke permukiman warga untuk membagikan Abate kepada warga Desa Jetis

07 Mar 2024 - 12:30
Geber Tandem, Cara Sinergis Kecamatan Curahdami Bondowoso Cegah Demam Berdarah
Suasana penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan oleh Muspika Plus Kecamatan Curahdami tentang bagaimana mencegah demam berdarah mulai sejak pemberantasan jentik nyamuk, sampai proses fogging (Foto : Rizqi/SJP)

Kabupaten Bondowoso, SJP - Penanggulangan dan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bondowoso, perlu mendapat perhatian dan tindakan yang sinergis beberapa lintas sektoral.

Tercatat, sampai Februari 2024 lalu, ada 105 pasien DBD yang dirawat di RSU dr H Koesnaedi Bondowoso. Bahkan, data terbaru ada 15 orang di Kecamatan Curahdami yang saat ini tengah dirawat di Faskes.

Menanggapi hal itu, Camat Curahdami R Saudia Yourdan IT, bersinergi dengan Puskesmas Curahdami dan Muspika Plus Kecamatan Curahdami, untuk mengedukasi masyarakat, bagaimana mencegah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini.

Bertajuk "Geber Tandem" (gerakan bersama tanggulangi demam berdarah) Camat, Kepala Puskesmas dan Muspika Plus Kecamatan Curahdami mengedukasi masyarakat dan turun langsung ke permukiman warga untuk membagikan Abate kepada warga Desa Jetis, pada Rabu (6/3/2024) kemarin.

Camat Curahdami, R Saudia Yourdan IT kepada suarajatimpost.com mengatakan, Geber Tandem merupakan aplikasi nyata Muspika Plus Curahdami bersama Puskesmas Curahdami untuk menekan peningkatan penderita demam berdarah. 

"Ini menjadi atensi kami bersama, karena ada 15 orang warga kami menderita demam berdarah. Oleh karena itu, kami turun langsung ke Desa Jetis, yang lonjakan penderitanya paling banyak," ujarnya, Kamis (7/3/2024).

Melalui Geber Tandem ini, lanjut mantan Lurah Nangkaan ini, Muspika Kecamatan mengedukasi masyarakat dan meninjau langsung rumah warga, untuk memastikan tidak ada genangan air, yang menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

"Kepada warga, kami memberikan penyuluhan, edukasi, pembagian bubuk Abate dan melakukan screening ke bak mandi dan penampung air di rumah warga. Kegiatan tersebut merupakan bentuk preventif yang dirasa efektif yang pertama dilakukan selain fogging," jelasnya.

Tak kalah pentingnya, lanjut Camat yang akrab dipanggil Yourdan ini, pengetahuan masyarakat perihal demam berdarah, menjadi atensi penting. Hal ini perlu dilakukan, agar masyarakat sadar dan bisa menjaga lingkungan melalui 3M plus.

"Peningkatan pengetahuan warga tentang pencegahan demam berdarah sangat tinggi pengaruhnya terhadap angka kejadian demam berdarah, untuk itu segmen edukasi pada warga terkait penyakit ini harus kita kerjakan dengan serius," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Danramil Curahdami Kapten CPU Rudy. Sinergitas lintas sektoral dalam menangani kasus demam berdarah, memiliki peranan penting.

"Langkah preventif terhadap kejadian demam berdarah ini memiliki peranan yang sangat penting, untuk itu kami sangat mendukung giat ini sebagai upaya menekan angka demam berdarah di Kecamatan Curahdami khususnya dan Bondowoso pada umumnya," ungkapnya.

Sinergitas lintas sektoral yang diaplikasi melalui Geber Tandem ini, juga mendapat dukungan dari Kepala Puskesmas Curahdami, dr Pong HS. Dirinya berharap melalui kegiatan tersebut Kecamatan Curahdami bisa bebas jentik, sehingga penyakit demam berdarah bisa ditekan.

"Upaya menekan angka kejadian demam berdarah ini akan semakin maksimal dengan merangkul lintas sektoral, sehingga hasil yang kita harapkan Curahdami bebas jentik itu bisa tercapai," harapnya. (*)

Editor: Tri Sukma 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow