Lima Wilayah di Probolinggo Ini Terancam Kekeringan, Begini Langkah BPBD

Probolinggo, SJP - Masuki bulan Juni, sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mulai terancam dengan fenomena kekeringan.

Setidaknya, ada 5 wilayah Kecamatan yang terancam menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kelima kecamatan yang menjadi fokus BPBD adalah Tiris, Tegalsiwalan, Wonomerto, Tongas, dan Lumbang. 

Padahal sebelumnya, wilayah ini sering mengalami kekurangan pasokan air bersih selama musim kemarau. BPBD telah melakukan distribusi air bersih beberapa kali sesuai kebutuhan masyarakat.

Menurut M. Zubaidulloh, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, pemantauan ini merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko bencana. 

Langkah ini didasarkan pada hasil pemetaan dan penilaian bencana yang dilakukan pada tahun sebelumnya, yang menjadi pedoman bagi BPBD dalam mengambil langkah-langkah preventif. 

"Wilayah-wilayah yang telah kami identifikasi merupakan hasil dari pendataan tahun lalu dan masih menjadi acuan untuk upaya mitigasi tahun ini," jelas M. Zubaidulloh pada Senin, (10/06).

Biasanya krisis air bersih akibat musim kemarau mulai terasa pada bulan Agustus. 

Krisis ini dapat berlanjut hingga akhir tahun atau menjelang musim hujan. 

Jika krisis air bersih terjadi sebelum periode tersebut, hal itu disebabkan oleh gangguan pada sistem distribusi air, bukan karena bencana alam atau penurunan pasokan air bersih.

Warga Desa Wangkal dan Gading Wetan, Kecamatan Gading, beberapa waktu lalu telah merasakan dampak dari krisis air bersih. 

"BPBD tetap siap memberikan bantuan air bersih jika terjadi gangguan distribusi, meskipun bukan karena bencana alam," tambahnya.

Dalam menghadapi potensi kekeringan, BPBD Kabupaten Probolinggo telah melakukan berbagai langkah preventif. 

Selain itu, BPBD juga telah bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan pasokan air bersih tercukupi selama musim kemarau. (*)

Editor: Rizqi Ardian