Erupsi Gunung Semeru Kembali Terjadi Hingga 106 Detik
Sesuai pengamatan kegempaan pada Sabtu (7/9) selama 24 jam, gunung Semeru mengalami 94 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 12-25 mm.
Lumajang, SJP - Gunung Semeru kembali erupsi dengan durasi kurang lebih 106 detik pada Minggu (8/9) sekira pukul 12.57 WIB.
Dilansir dari Berita Satu, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm.
Status Gunung Semeru masih tetap pada level II atau waspada.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru, tetapi visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut," kata petugas pos pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi dalam keterangannya di Lumajang.
Sesuai pengamatan kegempaan pada Sabtu (7/9) selama 24 jam, gunung Semeru mengalami 94 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 12-25 mm.
Lalu terjadi juga 10 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-10 mm, selanjutnya 13 kali gempa embusan, satu kali gempa tektonik lokal dan 5 kali gempa tektonik jauh.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) beberkan sejumlah rekomendasi seiring statusnya yang masih waspada.
Imbauan untuk masyarakat adalah larangan melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak sebagai pusat erupsi.
Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Semeru. Pasalnya, kawasan tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Hal ini terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Sebagai informasi, jumlah letusan Gunung Semeru yang sejak 1 Januari hingga 8 September 2024 pukul 13.00 WIB mencapai 1.187 kali.(**)
Sumber: Beritasatu/ Whisnu Bagus Prasetyo
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?