Eksplorasi dan Interaksi Budaya Indonesia: Pengalaman Mahasiswa Asing Belajar di PCU
Selama dua semester, ada delapan mahasiswa asing asal China yang belajar bahasa dan budaya Indonesia di Petra Christian University atau PCU.
Surabaya, SJP - Indonesia dengan kekayaan budaya dan tradisi yang beraneka ragam, dari keramahtamahan penduduknya hingga keunikan adat istiadatnya, sering kali membuat takjub banyak warga luar negeri yang berkunjung atau menetap di sini.
Hal itulah yang dirasakan oleh delapan mahasiswa asing asal China yang belajar bahasa dan budaya Indonesia, di Petra Christian University (PCU) selama 10 bulan terakhir (dua semester).
Tujuh di antaranya merupakan mahasiswa Guangxi Normal University yang mengikuti Student Exchange, dan satu merupakan mahasiswa Yunnan Minzu University dalam program Darmasiswa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud).
Tak hanya mengikuti perkuliahan di bangku kelas, mereka juga mendapat kesempatan untuk mendalami budaya Indonesia secara langsung di PCU, salah satunya melalui Mata Kuliah Indonesian Culture in Practice.
Dalam matkul tersebut, kedelapan mahasiswa asing itu menyelami Bahasa Indonesia melalui budaya seni rupa, makanan, dan permainan tradisional bersama Andereas Pandu Setiawan, S.Sn., M.Sn., dosen Interior Design PCU sebagai dosen pengampu.
“Belajar bahasa tak lepas dari belajar budaya, melalui seni rupa, makanan, dan permainan tradisional, mereka berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan belajar untuk mempraktikkan Bahasa Indonesia yang sudah dipelajari,” ujar Pandu, Jum'at (19/7)
Sebagai dosen di bidang interior, Pandu mengajarkan hal-hal yang berkaitan erat dengan interior, seperti pembuatan batik tulis dan jumputan, melukis payung, serta membuat anyaman rotan, di mana bahan atau materi yang digunakan dapat memengaruhi interior.
Para mahasiswa asing ini juga diajak untuk mengenal beberapa jenis permainan tradisional seperti bakiak, egrang, dan layang-layang.
Dan yang tidak kalah menarik, mereka juga belajar memasak makanan tradisional khas wilayah di Indonesia, seperti rawon khas Jawa Timur, pisang pallu butung khas Sulawesi Selatan, dan ikan bakar khas pantai timur Sidoarjo di TPI Pasar Kalanganyar.
“Mereka terlihat antusias dan sangat menyukai belajar budaya Indonesia dengan cara seperti ini,” ungkap Pandu.
Para mahasiswa asing pun diajak belajar mengenal musik tradisional gamelan lewat kerja sama dengan SMK 12 Surabaya, tidak hanya melihat saja, mereka berkesempatan menabuh setiap gamelan yang ada di studio karawitan.
Henny Putri Saking Wijaya, S.S., MA-ELT., selaku Koordinator Kegiatan Indonesian Spectrum menambahkan, kedelapan mahasiswa asal China ini mulai mengikuti perkuliahan di PCU sejak bulan September 2023 hingga Juni 2024.
Indonesian Spectrum sendiri merupakan program dari PCU di bawah DMU (Departemen Mata Kuliah Umum), yang menawarkan pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia kepada para mahasiswa asing yang berkuliah di PCU.
Salah seorang mahasiswa dari Guangxi Normal University, China, yakni Liang Daran mengungkapkan kesannya setelah belajar bermacam budaya Indonesia saat berkuliah di PCU.
“l think Indonesia culture is diverse and unique,” celetuk Liang menganggap budaya Indonesia sangat beragam dan unik.
Ia menyebut ada banyak hasil kerajinan tradisional di Indonesia seperti batik dan wayang, yang menurutnya sangat cantik dan klasik.
“Studying at PCU is very enjoyable because we get a lot of care and help from the teachers, and we make lots of new friends who will help me solve some problems in my studies," ucap Liang yang merasa senang belajar do PCU.
"Students here are also very bright and lively, they like to learn new knowledge,” imbuh Liang.
Berkat pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia di PCU, ia juga mampu melakukan percakapan sehari-sehari yang sederhana bersama masyarakat lokal di sekitar kampus.
Selain delapan mahasiswa asal China ini, sejak pertengahan tahun lalu tercatat ada puluhan mahasiswa asing yang mengikuti perkuliahan di PCU, meliputi mahasiswa dari Korea Selatan, Filipina, dan India, dengan lama studi mulai dari lima bulan (1 semester) hingga dua tahun (4 semester).
Dengan terselenggaranya program ini, Henry berharap PCU bisa terus menjadi jembatan bagi mahasiswa asing untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?