Dorong Konten Positif, YKAI Jatim dan STIKOSA AWS Bekali Remaja Surabaya Etika Jurnalistik

YKAI Jatim dan STIKOSA AWS latih remaja Surabaya produksi konten positif di Museum Dr. Soetomo, menghadirkan alternatif edukatif di tengah tren konten viral yang kurang bermanfaat.

14 Nov 2024 - 19:16
Dorong Konten Positif, YKAI Jatim dan STIKOSA AWS Bekali Remaja Surabaya Etika Jurnalistik
Peserta pelatihan konten positif dari SMA/SMK Surabaya sedang berlatih wawancara dengan pegawai Museum Dr. Soetomo (Ryan/SJP)

SURABAYA, SJP - Di tengah derasnya arus konten viral di media sosial yang kerap kali tidak mendidik, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia Provinsi Jawa Timur (YKAI Jatim) bersama Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA AWS) menyelenggarakan 'Pelatihan Video Konten Jurnalistik' bagi anak-anak SMA/SMK di Surabaya. 

Kegiatan yang berlangsung di Museum Dr. Soetomo, Kamis (14/11/2024) ini, bertujuan mendorong generasi muda untuk menciptakan konten yang inspiratif dan edukatif sebagai 'tandingan' dari konten negatif yang merajai dunia maya.

Satiti Kuntari, Ketua YKAI Jatim, menjelaskan, pelatihan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap maraknya konten digital yang kurang bermanfaat, namun aksesnya sangat mudah dijangkau oleh anak-anak.

Menurutnya, kondisi ini membuat perlunya upaya memberikan pemahaman kepada anak-anak, agar mampu memilah dan memilih konten secara bijak.

"YKAI adalah yayasan yang selalu berhubungan dengan anak. Dengan kegiatan ini, kami berharap anak-anak di Jawa Timur atau di Surabaya dapat belajar membuat konten yang benar dan positif. Ini merupakan upaya kami agar anak-anak aman dalam berkreasi di dunia digital," ujar Satiti, Kamis (14/11/2024).

Menurut Satiti, konten negatif seperti prank (lelucon praktis) dan konten yang tidak memberikan nilai positif lainnya mudah menyebar di media sosial, sehingga anak-anak perlu dibekali kemampuan menciptakan konten yang lebih bermanfaat.

"Kami ingin mereka tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen konten yang membawa dampak baik bagi sesama, tentu dampaknya pun harus positif," tambahnya.

Sementara itu, Ketua panitia penyelenggara, Fitroh Chumairoh, juga menyoroti tren konten viral di media sosial yang dinilai kurang mendidik. Melalui pelatihan ini, Fitroh mengajak anak-anak untuk menciptakan konten yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. 

"Sering kali kita lihat di media sosial ada konten yang tidak bermanfaat. Di sini, kami ingin mengajarkan kepada anak-anak, khususnya siswa SMA dan SMK selaku peserta kegiatan tentang bagaimana cara membuat konten yang baik dan bermanfaat, termasuk soal etika jurnalistik,” kata Fitroh.

Fitroh berharap, melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya akan lebih terampil dalam membuat konten yang menarik, tetapi juga mampu menjadi contoh bagi generasi sebayanya dalam menciptakan dan mengonsumsi konten positif. 

"Saya harap acara ini bisa berkontribusi untuk mengurangi konten yang tidak bermanfaat, khususnya yang dibuat oleh anak-anak atau remaja," tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Bagian Kerjasama Kemahasiswaan dan Direktorat Marketing STIKOSA AWS, Athok Murthadlo, memaparkan bahwa kegiatan ini juga dirancang sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis STIKOSA AWS. 

Setiap peserta diajak untuk mengambil video di area Museum Dr. Soetomo dan membuat konten bertema sejarah yang berfokus pada pahlawan Dr. Soetomo. Melalui kegiatan ini, peserta didorong untuk menjadikan sosok Dr. Soetomo sebagai inspirasi dalam perjuangan dan kreativitas di era digital.

"Setelah pembuatan video, para peserta akan mengikuti sesi editing untuk menyempurnakan kontennya. Selanjutnya, hasil karya mereka dilombakan, dan juara 1, 2, serta 3 akan mendapat piala dan hadiah hiburan dari beberapa sponsor sebagai bentuk apresiasi," jelas Athok.

Melalui kegiatan ini, YKAI Jatim, STIKOSA AWS, dan para panitia berharap agar generasi muda Surabaya dapat terus memproduksi konten yang membawa nilai-nilai positif, memberikan dampak edukatif, serta menanamkan etika dalam bermedia sosial. 

"Harapannya, mereka dapat menjadi pelopor konten inspiratif, menggantikan konten-konten viral yang tidak bermanfaat dan malah bisa membawa dampak buruk," pungkas Athok. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow